Apa arti akhir pekan bagi kalian?
Bagiku akhir pekan atau hari senin sama saja,
semua sama. Kecuali saat kau berani mengambil resiko. Saat kau harus pergi,
lari, dan kabur dari rutinitas. Ya, bisa dikatakan mbolos okeyh, untuk
kali ini janganlah kalian tiru, teramat sesat memang.
Hari itu tepat hari sabtu, tanggal 15 Oktober
2016. Sabtu dimana aku merasa mendidih dititik kejenuhan. Sabtu dimana aku
harus, kudu dan ingin keluar untuk memuaskan angan. Anganku memang tak terlalu
konyol. Tapi saat hari efektif anganku sudah harus kubunuh paksa sampai nanti
benar-benar ada kata libur panjang, itupun setelah melewati banyak rintangan.
Yes, biar gak terlalu lama prolognya. Kini
aku mulai cerita akhir pekanku minggu lalu. Sebenarnya aku ada beberapa liburan
akhir pekan, mulai dari nekat pergi ke bioskop hingga tengah malam demi ‘Habibie
Ainun 2: Rudy Habibie’ sampai akhir pekanku dari Malang ke Blitar. Tapi sayang
aku tak rajin menuliskan perjalanan singkatku tentang akhir pekan.
Berawal dari kejenuhan dan ide gila. Entah
ide itu datang dari mana. Dia datang tanpa aku minta, dia juga datang tanpa
permisi. Dia datang seperti para jin yang sedang masuk didunia nyata *horor
banget ya bahasanya* Iya, jadi tanpa sadar aku dimasuki ide yang tiba-tiba
ingin pergi ke WBL (salah satu tempat wisata di jawa timur tepatnya di
kabupaten Lamongan) Okey, semua orang pasti tahu dong ya klo jarak Tuban dan
Lamongan itu tak sejauh Paris dengan Jakarta, tapi betapa menyedihkan jika ada
salah seorang warga Tuban yang belum pernah mengunjungi WBL sejak tempat itu
diresmikan sampai udah direnovasi sebegitu cakepnya.