Jumat, 02 November 2012

Makalah Tokoh-tokoh Sastra Jahiliyah


BAB I
PENDAHULUAN
1.  Latar Belakang
            Sebenarnya dikalangan bangsa arab jahiliyah banyak penyair kenamaan,mempunyai reputasi dan pengaruh yang sangat tinggi. Namun dari sekian banyak penyair yang hidup pada masa ini, ada 7 sampai 10 penyair saja yang paling terkenal akan keindahan syairnya, sebab karya mereka masih utuh dan terjaga sampai sekarang.
            Seluruh hasil karya sepuluh penyair ini merupakan karya terbaik dari karya-karya yang pernah dibuat oleh bangsa arab. Semua hasil karya mereka disebut dengan (muallaqat), dan muallaqat sendiri berarti kalung perhiasan karena keindahan karyanya menyerupai kalung perhiasan yang dikenakan oleh eorang wanita. Dan arti secara umumnya muallaqat mempunyai arti yang tergantung. Sebab karya sastra yang indah pada masa itu, pasti di gantung diatas ka’bah sebagai penghormatan bagi penyair atas karya-karyanya.
            Seluruh hasil karya yan di gantung di diding ka’bah selain dikenal dengan sebutan muallaqat juga di sebut muzahabah yaitu syair yang ditulis dengan tinta emas di dinding ka’bah.

2.  Rumusan Masalah
            Rumusan masalah pada makalah ini adalah menelusuri tokoh-tokoh karya sastra pada zaman jahiliyah,kehidupan penyair pada masa jahiliyah dan karya sastra yang mereka hasilkan.

3.  Tujuan
            Tujuan masah ini adalah mengenal terhadap nilai karya syair yang dihasilkan penyair bangsa arab jahily, serta mempelajari kehidupan penyair pada masa jahiliyah.






BAB II
PEMBAHASAN
2.1.  Tokoh-Tokoh Karya Sastra Jahiliyah

a.       Imru’ul Qais
Penyair ini berasal dari suku kindah yaitu suku yang pernah berkuasa penuh di Yaman. Karena itu beliau lebih di kenal sebagai penyair Yaman namanya Jandah bin Hujr al-Kindy.
Nasab penyair ini sangat mulia karena dia mrupakan anak dari raja Yaman yang bernama Hujur Al-Kindy, raja dari kabilah bani Asad. Dari segi nasab ibunya penyair ini anak Fatiamh ibnti Rabia’ah saudara Kulaib dan Muhalhil Taghlibiyah putra dari Rabi’ah, dua pewira arab yang amat terkenal dalam peperangan Al-Basusu (Zayat, 1996:37), segi nasab ini sangat berpengaruh sekali terhadap kepribadian penyair ini.
Sejak kecil penyair ini dibesarkan di Nejed di kalangan bangsawan yang gemar berfoya-foya. Kebiasaan penyair ini adalah bermain cinta, mabuk dan melupakan kewajibannya sebagai anak raja yang harus mawas diri dan berlatih memimpin masyarakatnya. Karena itulah penyair ini sering dmarahi ayahnya dan bahkan akhirnya ia di usir dari istana, disebabkan oleh buruk perangainya.
Selama pembuangannya, penyair inisering pergi mengembara ke segala penjuru Jazirah Arabiah untuk menghabiskan waktunya bersama orang Badui.

b.      Zuhair Ibn Abi Sulma
            Zuhair Ibn Abi Sulma adalah seorang dari tiga penyair jahiliyah setelah Imru’ul Qais dan Nabighah Zibyani. Nama lengkapnya adalah Zuhair Ibn Abi Sulma Rabi’ah Ibn Riyah al-Muzany. Bapaknya dari kabilah Muzainah. (Dhaif, 2011: 300).
            Penyair ini amat sangat terkenal kareana kesopanan kata-kata puisinya.selain bakat puisi yag dimilikinya sejak muda, ia disenangi oleh oleh segenap kaumnya kerena kepribadian dan budi pekertinya yang tinggi, sehingga pendapat yang ia kemukakan diterima dengan baik oleh kaumnya. Pemikirannya banayak mengandung hikmah dan pikirannya yang matang. Sehingga orang yang menjadikan puisinya sebagai contoh hikmat dan pikiran bijaksana.
            Keistimewaan penyair ini adalah sering mendekati pembesar Negara. Dalam hal ini orang yang paling disenangi adalah Haram Ibn Sinan, karena orang ini sering memberikan hadiah padanya atas puisi yang di buat untuk menyanjung kebesaran dan keagungan Haram Ibn Siram.
            Kebanyakn ahli sastra arab berpendapat bahwa Zuhair Ibn Abi Sulma termasuk tinggi sekali dan hamper serupa dengan puisi Imru’ul Qais dan Nabighah Zibyani. Hanya saja Zuhair mempunyai kelebihan dari mereka berdua dalam beberapa segi berikut :
1.      Puisinya singkat, bahasanya mudah dan isisnya padat.
2.      Selalu memuji dengan keadaan sebenarnya.
3.      Kata-katanya selalu sopan, tidak cabul seperti puisi jahiliyah yang lainnya.
4.      Hamper kebanyakan isi puisinya slalu mengandung kata hkmat dan pemikiran yang dalam,.

c.       Nabighah Zibyani
            Nama asli penyair ini Abu Umamah Ziyad Ibn Muawiyah. Namun dia dia lebih dikenal dengan panggilan nabighah sebab sejak muda pandai berpuisi. Penyair ini sangat dicintai oleh kabilahnya. Ia selalu mendekatkan dirinya dengan raja-raja dan orang-orang besar. Dan menjadikan puisinya sebagai alat yang paling ampuh untuk mendapatkan kedudukan dan kekkayaan. Oleh karean itulah penyair ini sering dihasut oleh lawannya.
            Sebagian besar ahli sastra arab menundukkan puisi karya Nabighah pada deretan ketiga sesudah Imru’ul Qais dan Zuhair IbnAbi Sulma. Hanya saja penilaian ini sangat relative sekali, karena setiap orang mempunyai pendiriran masing-masing. Namun walaupun demikian karya puisinya sangat tinggi nilainya, karena pribadi penyair ini sangat berbakat dalam berpuisi.
            Oleh sebab itu penyair ini tidak heran jika diangkat sebagai deawan juri dalam loba pembacaan piusi setiap tahun dai pasar Ukaz.
            Keistimewaan penyair ini bila dibaningkan dengan kedua penyair sebelumnya, maka puisi Nabighah lebih indah dan kata-katanya lebih mantab, bahasanya sederhana sehingga dapat dimengrti oleh semua orang. Para penyairpun tidak jarang meniru cara Nabighah maupun kata-katanya.

d.      A’sya Ibn Qais
           Nama asli penyair ini adalah Abu Bashir Maimun Ibn Qais Ibn Jundu Al-Qaisy. Lahir dan besar didaerah Yamamah disebuah desa yang bernama Manfuhah. Belajar puisi dari pamannya al-Musayyab ibn Alas. Oleh para ahli sastra ia dianggap sebagai orang keempat setelah tiga penyair yang telah disebutkan. Tidak ada petunjuk tentang masa kecil dan perkembangan penyair ini, kecuali bahwa dia dilahirkan di Manfuhah wilayah Yamamah dab bapaknya dijuluki qatilul ju’i.  (mati kelaparan). Karena bapaknya pernah berteduh disebuah gua karena kepanasan , kemudian jatuh batu besar dari atas gunung dan menutupi pintu gua, sehingga bapaknya mati karena kelaparan.
            Penyair ini ditakuti orang karena ketajaman lidahnya. Sebaliknya dia juga disenangi orang bila dia telah memuji seseorang maka orang itu menjadi terkena seketika.
            Diriwayatkan pada akhir tahun keenam hijriah (628 M), A’sya berangkat ke Madinah dengan membawa puisi pujian kepada Nabi. Para pemuka Quraisy sangat ketakutan bila pujian ini sampai kepada Nabi akan membangkitkan Syiar dakwah Islam. Sebelum sampai ke Madinah para pemuka Quraisy mengumpulkan hadiah besar dan meyerahkannya ke A’sya dengan syarat dia haru kembali ke Yamamah. A’sya kemudian mengurungkan niatnya menemui nabi,kemudian kembali pulang, dalam perjalanan pulang A’sya meninggal.

e.       Labid Ibn Rabiah
            Namanya Abu Aqil Labid IBbn Rabiah Amiri, dilahirkan dari keluarga yang mulia dan dermawan. Penyair ini adalah penyair jahiliyah yang panjang usianya. Dia berumur 145 tahun. Dia kemudian memeluk agama islam pada tahun 626 Masehi, kemudian pidah ke kota Kufah dan tinggal disana mengisi akhir hidupnya sampai meninggal tahun 661 Masehi.
            Jadi semapt mendapatkan masa Islam. Namun walaupun demikian penyair ini tetap digolongkan sebagai penyair jahiliyah karena sesudah masuk Islam penyair ini tidak lagi mengucapkan puisi lagi kecuali hanya satu bait saja.
            Bakat penyair ini telah dapat dilihat mulai sejak masa kecilnya. Dalam suatu riwayat di katakana bahwa penyair ini masih kecilnya, dia bertemu dengan Nabighahh di majelisya ketika Raja Nu’man Ibn Munzir. Di majelis itu Nabighah sanagat memperhatikannya. Ketika ditana nama dan sukunya kemudian Nabighah berkata padanya : “hai anak kecil nampaknya kamu berbakat dam puisi, apakah kamu dapat mengucapkan puisi?” Dengan spontan Labid berpuisi dengan baik sehingga Nabighah takjub dan berkata , pergilah hai anak, sesungguhnya kamu akan menjadi penyair suku Qias yang paling terkenal.
            Ketenaran penyair ini tidak menghalanginya utnuk beriman kep-ada Nabi Muhammad saw., diaman setelah beriaman maka dia tidak lagi menyibukkan dirinya dalam berpuisi kecuali beberapa bait saja, karena dia selalu sibuk mempelajari al-Qur’an dabn berjihad bersama Rsulullah saw. Sejak jahiliyah penyair ini telah terpengaruh kepada ajaran immortality atau percaya dengan hari pembalasan dari ajaran agama Nasrani dan Yahudi yang masuk di Jazirah arabiah.

f.       Amr Ibn Kaltsum
              Ia addalah Abu Aswad Amr Ibn Kaltsum bn Malik at Taghlibi, lahir dan besar di jazirah Euphrat, dari keluarga terkemuka dan taghlib. Tumbuh dikalangan pembesar taghlib sehingga ketika menginjak usia 15 tahun, diangkat menjadipemuka taghlib dan juga tokohnya. Menjadi pemimpin perang suku taghlib dan salah seorang algojo arab yan terkemuka dalam peang basus melawan suku Bakar, dan penyair yang masyhur dengan qasidah fakhrnya.
            Ibunya adalah Laila ibnti Muhalhil saudara Kulaib, Amru lahir ditengah kabilah Taghlib di jazirah faratnya seorang pemberani,berkemauan,seorang khatib,terkumpul padanya sifat-sifat mulia. Amru memimpin kaumnya sewaktu berumur 15 tahun, memimpin tentara dengan banyak menang pada banyak perang.
            Kebanyakan peperangan yang menimpa menimpa kabilah taghlib adalah perselisihannya dengan kabilah yang masih terbilang saudara dengan kabilah taghlib dengan kabilah Bakr  ibn Wail. Peperangan kedua kabilah bersaudara ini sangat terkenal di kalalangan masyarakat jahiliyah dengan sebutan perang Basus.

g.      Tharfah Ibn ‘Abd
            Ia adalah Amr ibn Abdu al-Bakri pujangga jahiliyah yang paling pendek umurnya, paling dermawan dan paling bagus paling bagus tentang pensifatannya pada unta. Lahir didaerah Khalij Al-Araby(daerah teluk arab). Dari keluarga penyair , ayahnya penyair, dan pamannya Mutalammis juga seorang penyair. Dari keluarga yang kaya, ayahnya meninggal sewaktu dia masih kecil, kemudian diasuh oleh paman-pamannya.
            Tharfah cenderung hidup nganggur, bermalas-malasan dan bersenang-senang, mempelajari ketangkasan dan membaca puisi bahkan suka sering mengejek harga diri orang lain, termasuk mengejek kaum keluarga dirinya sendiri, juga mengejek Amr ibn Hindun raja Hirah, padahal dia sering meminta kebaikan dan kedermawannya. Akhirnya terdengar oleh Amru ibn Hindu, maka dengkilah hindun kepadanyasampai ketika ia datang dengan pamannya untuk mengharap anugerahnya, Amr menampakkan kegembiraannya dan kesenangan untuk memberiakn kepercayaan kepada mereka berdua,dan meminta memberiakn hadiah kepada keduanya dan menulis surat kepada keduanya untuk ditunjukan kepada pembantunya gubernur di Bahrain untuk dilaksanakan pemberian hadiah kepadanya. Tatkala mereka ditengah perjalanan ragulah Mutalammis akan surat tersebut, maka dia meminta kepada seorang anak untuk membacakannya (dan pergilah Tharfah) . kiranya dalam surat tersebut ada perintah untuk membunuhnya maka ia lemparkan suarat dan bermaksud menemui Tharfah tapi tidak bisa dan larilah ia seorang diri ke raja Ghassan sedangkan Tharfah terus pergi ke penguasa di Bahrain dan terbunuhlah ia disana sedang umurnya kira-kira umurnya baru memasuki dua puluh tahunan.

h.      Al-Haris ibn Hilza
           Al-Haris ibn Hilza Al-Yasykari bil Bakri, diriwayatkan bahwa Amru ibn Hindi raja HIrah ingin menjadi mediator perdamaian anatara kabilah Bakr dan Taghlib setelah terjadi perang Al-Basus. Kemudian raja mengambil jaminan Sandra dari kedua kabilah tersebut. Pada suatu hari terjadi peristiwa raja memberi izin sandera dari kabilah Taghlib untuk keperluan mereka, ketika rombongan dating suku Taghlib menyangka mereka adalah kelompok Bakar yang akan mencari air kemudian di kepung sampai mati kehausan. Sedangkan kabilah Bakar menyangka diberi minum kemudian ditunjukkan jalan yang menyesatkan sampai meninggal.
            Diriwayatkan bahwa umur al Haris sangat panjang dan dalam riwayat al Haris membacakan puisi muallaqatnya  pada umur 135 tahun.

i.        Abid al-Abros al-Asadi
            Penyair ini bernama Abid al-Baros al-Asadi yang sering mendatangi kerajaan hajr al-Kindi bapak dari penyair Umrul Qais dan kerajaan Hirah. Diriwayatkan bahwa orang dekat Hajr al-Kindi selalu melantunkan puisi yang diminta oleh Hajr al-Kindi. Dia selalu membela pemuka kaumnya yang tidak mau membayar uang keamanan akan tettapi raja tetap menawan mereka dan membunuh mereka dengan tongkat karena itu penyair ini dikenal Abidul ‘Aso. Dia meninggal pada tahun 554 Masehi dibunuh oleh raja Al-Mundir ibn maissyama’ pada hari sialnya.

j.        Khansa’
            Khansa’ bernama lengkap Tumadir bintu Amrin as-Syarib yang tinggal diwilayah utara Hijaz setelah daerah Nejed. Diantara peristiwa kehidupan yang penting dalam sejarah hidupnya adalah meninggalnya dua saudara laki-lakinya Muawiyah dan Shakhr. Sehingga Khansa’ menghiasi harinya dengan puisi duka dan tangisan atas mereka berdua sampai buta. Daiantara sebab kesedihannya atas kematian saudaranya yang bernama Shakhr khusunya adalah karena dia menikah denagn seorang laki-laki yang kaya raya dan mulia. Akan tetapi hartanya kemudian bangkrut, Khansa’ mendatangi saudaranya Shakhr mengadukan musibah dan kesulitannya. Kemudian Shakhr membagi dua hartanya dan memberikan separuh hartanya pada Khansa’.
`           namun suaminya kemudian suaminya kembali mengggunakan hartanya yang dia ambil dari saudaranya dan menghabiskannya. Khansa’ kembali lagi pada Shakhr dan membagi lagi hartanya menjadi dua akan tetapi hartanya tersebut habis lagi dan Shakhr tetap membagi hartanya dan seterusnya. Ketika Shakhr meninggal Khansa’ merasakan kesedihan yang luar biasa.
            Khansa’ termasuk penyair jahiliyah yng paling besar, kata-kata fasih,puisinya berupa potongan-potongan susunannya rapid dan indah. Puisi-puisinya didominasi oleh puisi dan prosa, puisi dukanya memiliki ciri arti yang jelas, ungkapan perasaan yang jujur dan pujian yang berlebih-lebihan terhadap saudaranya.


:: Tapi tak selamanya semua yang tertulis benar, karena kita hanya manusia biasa dan hanya mengmbil dalam satu referensi, jika pembaca berkenan menambahi sangat berterima kasih. ::

3 komentar:

VSI mengatakan...

Terima Kasih Ukhti ats Infonya..

hellomahesi mengatakan...

Mbak maaf bisa sertakan referensi

hellomahesi mengatakan...

Mbak maaf bisa sertakan referensi