Cerita ini
terinspirasi dari buku kumpulan cerita قصص
مؤثر للفتيات
Berwal dari seorang
gadis yang merasakan kesedihan setelah pulang sekolah. Entah tahu kenapa dan
tanpa alasan tiba-tiba gadis tersebuit menangis. Hingga hal tersebut diketahui
oleh ibunya. Lalu dengan kepolosannya menjelaskan penyebab tangisan itu.
Gadis kecil : “Bu, aku akan diskor dari sekolah
karena seragamku terlalu panjang”
Ibu : “Tapi, pakaian inilah yang
disukai Allah sayangku”
Gadis kecil : “Iya bu, tapi sekolah tak
memperbolehkan”
Ibu : “Well, malaikat kecilku,
sekolah melarangnya tapi Allah menyukainya. Lalu siapakah yang kau ikuti?
Apakah kau ikut Allah yang menciptakanmu dan memberimu nikmat? Atau ikut pada
manusia yang tak punya apa-apa?”
Gadis kecil : “Aku akan ikut Allah, ibu..”
Ibu : “Pilihan yang tepat sayang”
Di keesokan
harinya, gadis itu berangkat sekolah dengan seragam panjangnya. Saat itu pula
seorang guru mulai mencela dengan cacian. Hingga ia tak kuasa menumpahkan
segala cacian itu pada para sahabatnya kecuali hanya dengan tetesan air mata
yang membasahi pipi lembutnya. Sampai terlontarlah teriakan kecil dari bibir
manisnya “Demi Allah, aku tak tahu siapakah yang harus aku taati? Kamu apa
Dia?”.
Hinnga bertanyalah
guru itu, karena jawaban gadis kecil tersebut. “Siapakah gerangan yang kau
maksud Dia?”
Dengan penuh
kepastian gadis itu menjawab; “Allah lah yang kumaksud Dia. Asal ibu guru tahu,
aku sebenarnya bingung siapa yang harus aku pilih. Jika aku taat padamu maka
aku mendurhakai Ia. Sedangkan jika aku taat padaNya maka kau akan menyiksaku.
Namun aku putuskan untuk tetap taat pada Allah yang telah menciptakanku
sedemikian rupa”.
Hingga akhirnya
guru tersebut tersadarkan oleh jawaban singkat dari seorang gadis yang punya
akhlak yang begitu istimewa dengan jiwa besar menjadi seorang muslimah sejati.
Kemudian datanglah ibu Fulanah dan menceritakanpada ibu guru tentang didikan
apa yang telah ia berikan pada Malaikat kecilnya. Pembentukan karakter yang
tertanam untuk selalu cinta pada Allah dan Rosullah yang ia ajarkan sejak usia
dini. Untuk menjadikan generasi penerus yang berakhlak mulia dan benar-benar
taat pada Tuhannya serta mendapatkan ridhaNya. Ibu Fulanah juga berpesan supaya
kau ajarkan pada anak-anakmu kelak tentang bagaiman shalat yang benar, taat
padaNya, bagaiman berpakaian yang benar, dan bertingkah laku yang mulia sejak
usia dini. Supaya kelak akan menjadi
Generasi Bangsa yang tersiram dengan air ketakwaan dan tingkah laku yang mulia,
serta bisa menjadi pemimpin yang bertanggung jawab bagi bangsa dan negara.
Itulah sepenggal
cerita Gadis kecil dengan keteguhan hati memegang keyakinannya dan
perjuangannya melawan keadaan. Semoga kita para remaja mendapatkan inspirasi
dari kisah tersebut untuk tetap memegang teguh keyakinan kita dan semoga rasa
cinta kita kepada Allah dan Rasulnya selalu terpupuk selalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar