Hello.. Liburan Nyepi
tanggal 31 Maret kemarin, teman-teman blogku tersayang menghabiskan dengan apa aja
ni? Kalo boleh tahu? Okey, Jawabannya bisa ditulis dikolom komentar ya.. Hehehe
Then, I want to tell
you about moment in Selecta. Dan.. inilah ceritanya..
Yang pertama, tepat
dihari senin, 31 Maret 2014 dipenghujung bulan Maret itu, aku bersama empat
sekawan yang beranggotakan Evi sebagai kepala suku, Lintang sebagai cecunguk,
Riski sebagai promotor, dan aku (Arina) sendiri sebagai pengikut. Berkeinginan
untuk move on from room karena kebosanan dan kejenuhan selama tiga hari
berturut-turut. Awalnya, rencana itu terplanning di hari Minggu sehari sebelum
hari H, yak arena Evi mungkin telah mencapai titik kejenuhannya. Tapi akhirnya
kondisi kurang mendukung. Karena alam Malang yang sering hujan disore hari,
selain itu kurangnya personil dan kendaraan yang membuat planning itu
tak terlaksana. Hingga akhirnya, aku dan Evi tepatnnya harus merelakan impian
untuk menikmati indahnya dunia luar kamar dihari itu.
Tanpa disadari
akhirnya Evipun tertidur dengan pikiran masih dalan angan-angan untuk refreshing
dihari Minggu. Sedangkan aku massih stay didepan laptop dengan mood yang
kurang bersahabat. Namun setengan jam setelah itu tiba-tiba dering nada sms
diHpku bersuara. Ternyata sebuah sms dari teman kelassku, mengundang untuk
mengerjakan tugas kelompok. Hampir saja aku melupakan janji yang telah kita
buat jauh-jauh hari. Mungkin tuhan mengingatkan janji itu dengan kurangnya salah
satu personil. Ya, tanpa piker panjang akhirnya aku segera bersiap pergi
keakampus untuk menemui mereka dan menyelesaikan tugas kelompok untuk
presentasi dihari Selasa nanti.
Keesokan hari, Senin
31 Maret 2014 disaat aku baru beranjak dari mimpi indahku. Tiba-tiba gemuruh
suara Evi dan kedua temanku semangat membicarakan tentang Selecta. Dengan
separuh kesadaran jiwa. Akhirnya aku menyetujui tawaran mereka untuk ikut dalam
ekspedisi penghilangan stress itu. Tanpa pikir panjang, aku dan Lintang
yang saat itu belum mandi meski matahari telah tersenyum girang pada dunia
segera bergegas menuju kamar mandi. Beberapa menit berlalu akhirnya kita telah
berubah menjadi seorang manusia-manusia cantik yang siap untuk pergi
kekondangan. Ya, mungkin kita bisa dikatakan salah kostum atau berpakaian tidak
pada tempatnya. Coz, yang seharusnya kita berbaju santai, cassual, dan
pakaian liburan yang lainnya lah. Tapi ternyata kita tidak, dengan pakaian
muslimah dan bawahan meksi kita memasuki taman bunga Selecta. Salah satu taman
bunga yang ada di kota wisata Batu yang letaknya tidak terlalu jauh dengan kota
Malang sebagai tempat tinggal kita. Kami berempat dengan dua motor mulai
melajukan kesana. Tanpa bekal pengalaman bagaimana rute sampai ke Selecta,
namun kita tetap terus melaju. Hingga tiba waktunya kita bertanya pada manusia
pinggir jalan. Dengan sedikit penjelasan lelaki paruh baya tersebut akhirnya
kita mengikutinya, dan tiba di tempat tujuan.
Tepat di pintu gerbang
utama Selecta, yang mana aku bersama Evi terlebih dulu sampai di lokasi, tapi
dengan kesetia wakawan kita menunggu Riski dan Lintang yang sejak awal berada
dibelakang kami. Wal hasil, setelah detik berlalu detik, dan menit pun berjalan
hingga hampir tiga puluh menit,, tapi batang hidung mereka tak kunjung muncul
didaratan bumi Selecta. Hingga akhirnya, aku mencoba menghubungi mereka berdua
tapi tak satupun panggilanku terjawab oleh mereka. Dengan hati harap-harap
cemas, dan lantunan doa yang selalu kupanjatkan untuk mereka berdua akhirnya
mereka muncul dengan wajah tanpa dosa dan segera menuju loket pendaftaran.
Sesegera mungkin kami mengeluarkan sisa-sisa lembaran uang yang ada dikantong
dompet kami. Karena di internet kita temukan harga tiket masuk hanya 15 ribu
rupiah akhirnya aku dan Evi menyodorkan 30 ribu rupiah pada Riski sie
bendahara. Karena memang kami ke sana hanya untuk refreshing ala poor
student maka tak satupun dari kami yang membawa kelebihan uang. Tapi
ternyata kami salah harga tiket masuk saat itu 20 ribu ditambah biaya parker 5
ribu akhirnya, kami harus merelakan sedikit uang jajan kami sebagai
administrasi tersebut.
Sesampai di dalam
kawasan Selecta dengan keindahan alam Batu yang begitu sejuk dikelilingi dengan
pegunungan hijau dan hamparan persawahan yang masih terjaga keorisinilannya.
Kami mulai sedikit membandingkan tempat itu dengan Eco Green Park salah satu
tempat rekreasi yang bisa tergolong murah saat punya cukup uang. Kami mulai
merasa tertipu dengan promotor internet dengan menampilkan gambar-gambar yang
begitu apiknya. Kami juga mulai bosan dengan bunga-bunga yang tumbuh disekitar
taman yang ternyata bisa kita jumpai di sekitar kawasan alon-alon Batu. Tapi
salah satu diantara kami mulai dengan kata bijaknya “Kalau gak dicoba apa ya,
kita tahu bagaimana dan dimana Selecta”. Akhirnya kami mulai menyadari moment
ini, yang mungkin tidak dating dua kali. Ya, mungkin tempat itu kurang indah
diabndingkan Eco Green Park dan Jatim Park 1 dan 2 tapi moment kebersamaan dan
tak lupa dokumentasi sebagai tujuan utama tak akan kami dapatkan. Hingga
kahirnya jarum jam menunjukkan pukul 11.00 WIB. Yang berarti kita mulai
memasuki tengah hari, rasa panas dan lelah mulai terasa. Tempat duduk yang
rindang adalah tujuan utama. Karena disekitar taman hanya berjajar sedikit took
yang menjajakkan makanan. Hingga pada satu tempat kami menemukannya tepat di
bukit sekitar taman yang lokasinya tak terlalu tinggi namun juga menakutkan
untuk dinaiki. Dengan penuh kehati-hatian kami menaiki bukit itu untuk
mendapatkan tempat duduk itu. Lama kita berteduh membandingkan keindahan
selekta dan tempat rekreasi sekitar. Lagi-lagi kata bijak itu mengingatkan kita
kembali. Sungguh moment yang sangat menggelitik hati, hingga gulat tawa keluar
dari mulut empat sekawan.
Hasil sebelum Lelah
Lama kami melepas
lelah, akhirnya kami mulai berfikir untuk mengakhiri petualangan di taman
Bungan Selecta. Kami mulai berjalan pulang menuju tempat lain yang masih
dikawasan kota wisata Batu. Alon-Alon Batu dan Masjid An-Nur lah destiny
kita selanjutnya. Selain untuk melaksanakan kewajiban sholat dhuru disana kita
juga bisa mendinginkan jiwa yang telah memanas karena terik matahari siang yang
begitu menyengat kepala dan jiwa. Tak ketinggalan moment photo-photopun tetap
kita lakukan di rumah Allah yang suci itu. Karena keindahan Masjid An-Nur Batu
begitu mempesona.
Selepas kita sholat,
dan bersbenah diri di Masjid Agung Kota Batu tersebut, kami segera mencari
ganjalan perut. Setelah beberapa jam kita menahan rasa lapar itu. Ciloklah
sasaran empuk yang paling bersahabat dengan kantong kita. Setelah mendapatkan
cilok yang kita impikan tadi. Mulailah searching tempat duduk yang teduh
hany untuk menghabiskan pentol kecil yang ada disepanjang jalan khas malang
tersebut. Hingga akhirnnya kami menemukan satu tempat teduh meski tanpa ada kursi
yang memadai. Selepas menghabiskan cilok-cilok itu, akhirnya kami mulai
melanjutkan petualangan. Riski salah satu manusia yang menginginkan menaiki
Biang lala yang ada di dalam alon-alon Batu itu meminta pada kami untuk ikut
naik, tapi sayang Si Evi tak menginginkannya dengan alasan merasa pusing saat
menaikinya. Hingga akhirnya harapan pupus yang kita dapatkan, tanpa
berlama-lama kita akhirnya duduk disamping air mancur yang bertengger di depan
pintu masuk Alon-alon itu. Again, akhirnya kita mulai pasang pose narsis
kita, then sesi pemotretan selfie mulai…. Ckrekkk Ckrekkk
and ini hasilnya…
Selfie Pertama
Selfie kedua
Hingga kumandang adzan
ashar pun mulai menyeru, dan kamipun segera pulang ke Malang karena terlalu
payah kita berkeliling kota Batu sejak pagi tadi,, selesai seperti itulah
liburan Nyepiku kemarin. Meski merasa
sedikit kecewa namun tetap berkesan dihati, Thanks for my best friend
yang selalu membuat hati ini bahagia dan gembira. Moment Empat sekawan
dipenghujung Bulan Maret 2014 tak akan telupakan deh pokoknya. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar