Kamis, 19 Februari 2015

Terima Kasih Angan Semu mu Dunia



Di bawah hujan keberlindung
Kuluapkan seluruh kerinduan
Kuungkapkan semua keluh kesah hati
Karena saat ini kuhanya bisa diam seribu bahasa
Tak ada yang bisa kulakukan kecuali menatap langit yang sama
Karena kutak kuasa tuk merubah takdir
Tak kuasa tuk menyalahkan
Tak kuasa tuk meratapi
Mengapa ku bertemu dengan mereka
Mengapa kubersahabat dengan mereka
Dan mengapa ku meninggalkan mereka
Di saat ku mulai menikmati kenyamanan dan keindahan persahabatan
Andai waktu bisa kuminta, beri sedikit waktu lagi tuk menyiapkan diri
Merelakan kepergian semua tentang kita
Tuk siapkan diri bagaimana menghapus memori indah yang pernah terukir bersama
Karena saat ini aku belum siap menanggalkan semua tentang Jogja
Dan jika aku boleh meminta lagi pada tuhan
Aku tak ingin bertemu dengan Jogja dalam masa 40 hari

Aku benci masa itu,
Aku muak,
Aku sesak,
Persetan dengan semua itu
Jika akhirnya aku harus merelakan semua pergi
Aku harus rela melupakan hingga waktu yang kan menjawab kapan aku bersama sahabat-sahabatku
Dapat bertemu dan tertawa bahagia lagi meski dengan atmospher yang berbeda
Dan jika aku boleh memaki, kan kumaki tuhan dan waktu
Biarkan saja dunia marah padaku
Tak peduli aku dengan kehidupan dan janji dunia
Penuh dusta,
Penuh kebohongan,
Penuh janji palsu,
Penuh angan semu
Lebih baik kulari dan hidup dengan fatamorgana

19/02/2015
Dibawah derasnya hujan kota Malang

Tidak ada komentar: