"Marabahaya yang harus dilewati seorang wanita saat masa mudanya tak lain hanya perasaan dan hasrat cintanya"
:: Inspirated by : Ma'mun Affany (Cemburu di Hati Penjara Suci)
Ketika itu Sayyi begitulah panggilan akrabnya, dia seorang remaja yang berumur sekitar belasan tahun. Sayyi seorang remaja yang belum sama sekali mengenal banyak tentang hakikat cinta. Karena lingkungan dan karena keluarga mereka tak pernah mengenalkan apa itu cinta. Saat masa liburan tiba Saayyi kembali di kampung halamannya dan tanpa sengaja paman Qomar menginginkan Sayyi mengenal dengan keponakannya yang secara kebetulan mereka satu naungan yayasan hanya saja jaraklah yang memisahkannya. Aji itulah nama yang dihaturkan lelaki tersebut dengan tanpa basa-basi Sayyipun menjawab dengan keindahan asmanya tersebut.
Hari berganti hari, dan waktu untuk kembali ke Penjara sucipun tiba. Ketika itu Sayyi ingin menyiapakan seluruh kebutuhannya dari tempat asalanya. Dan tanpa regu sang ayah mengantarkannya ke mall terdekat, tapi tanpa seorang teman Sayyi membeli seluruh kebutuhanya di tempat itu. Dengan tanpa terduga seoranag Aji muncul di hadapan Sayyi, mereka tanpa disadari teperangkap dalam hangatnya percakapan. Dan tanpa disadari mereka telah menumbuhkan benih cinta. Tapi waktulah yang harus memutuska kedua insan ini. Dengan sangat terpaksa Sayyi kembali ke Darunnnjah Putri, begitu juga Aji diapun harus rela ke Darunnajah putra.
Tak lama setelah ajang perjodohan ssang paman Qomar. Mereka sangat menikmati begitu manis dan indahnya cinta mereka. Meski tanpa pengungkapan yang nyata, tapi mereka serasa mempunyai telepati tersendiri. Aji yang selama ini tak pernah menyentuh cinta, dan Sayyi yang tak pernah mengenalnya. Hingga Sayyipun dinyatakan lulus dalam jenjang SMA. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk melanjutkan studinya di Universitas Islam Darunnajah. Dia adalah salah seorang dari beberapa mahasiswi yang terterima di s tersebut karena tak banyak diantara mereka yang harus rela tersingkir karena tak mampunya mereka menjawab soal-soal tes.
Asrama Cordovalah yang terpilih sebagai tempat tinggal Sayyi dan dengan Dahlialah dia mencurahkan isi hatinya. Isi hati yang selama ini ia pendam dalam-dalam tak seorangpun tahu dengan apa yang ia rasakan, Bahkan ayahpun tak pernah tahu apa yang anaknya inginkan dan rasakan selama ini.
Begitu seringnya Sayyi bercerita tentang Aas itulah panggilan sayang yang diberikan Sayyidatina Awwalina untuk Azmi Azizi. Hingga Dahlia terpenjara rasa penasaran yang mendalam. Sampai suatu saat tibalah Aas ke Darunnajah Putri. Sayyi tanpa canggung menemui sang pujaan hatinya tanpa menunggu Dahlia yang selama ini juga sangat penasaran dengan sosok Aas.
Selang beberapa jam kemudian Dahlia dan kawan-kawannyapun terhebohkan oleh seorang tokoh yang mereka kagumi kareana karya-karyanya yang selama ini dapat menjadi motovator bagi mereka. Mereka yang selama ini hampir jatuh dalam jurang keputus asaan. Dengan rasa penasaran dan keberaniannyapun akhirnya Sayyi membegranikan diri untuk ikut menemui tokoh tersebut, karena Sayyi merasa ada kesamaan nama antara sang tokoh dengan pujaan hatinya.
Tak lama setelah mereka sampai di ruang tamu. Tejawablah teka-teki yang selama beberapa waktu itu bersembunyi dalam benak Sayyi. Dan ketika dalam ruangan yang berisi maksiamal dua orang tersebut Sayyi dan Dahlia mengetahui siapakah Aas dan siapakah tokoh tersebut. Dengan sedikit amarah Sayyi mengungkapkan seluruh isi hatinya kepada Dahlia. Dan dengan kesabarannya Dahlia menjelaskan satu persatu alasan mereka sangat menghormati Aasnya.
Saat Dahlia dan Aas beradu mata tanpa siapapun di ruangan yang khusus untuk menerima tamu. Dahlia berusaha menceritakan pelan-pelan dan hati-hati apa yang selama ini dialami oleh Sayyi. begitu juga Aas diapun berusaha menjelaskan apa yang telah dialaminya ketika sang Aas menemui ayah Sayyi dan pesan apakah yang telah diberikan padanya. Akhirnya merekapun mempunyai jalan keluar untuk menyelesaikannya dengan bijak.
Selepas kepergian Aas, dan pernyataan cinta Sayyi kepada Aas yang terbalas denngan kehampaan. Sayyipun mulai putus asa dengna semua itu. Dan dengan tanpa terduga seorang staff pengajar di UNISDA tersebut mulai tertarik dengan paras elok serta kepandaian yang dimiliki Sayyi. tapi meski selama ini Sayyi tak menganggapnya tapi akhir-akhir ini Sayyi mulai menimbang-nimbangnya. Tak seharusnya dia menentukan sendiri keputusan kedekatan sang Staf dia tak lupa mengirim surat untuk sang Aas yang Sayyi inginkan dari balasan Aas adalah pernyataan cinta darinya agar Sayyi mempunya alasan untuk menolak staf tersebut. Tapi apa yang ternyata Sayyi terima dari jawaban surat tersebut.
Aas tak berniat meninggalkan Sayyi tapi dengan jawaban Aas yang menyerahkan semua keputusan pada Sayyi, akhirnya Sayyi memutuskan untuk meninggalkan Aas dan menerima kepada pelukan Asep sang staf UNISDA. Setelahra lamaran Asep resmi diterima Sayyi akhirnya Sayyipun pulang dengan terpaksa menerimanya. Tapi saat pelamaran sang staf, tanpa sengaja Sayyi tahu apa yang menjadi alasan Aas tak pernah mengatakan cinta padanya. Karena ayahnyalah Aas harus memendam seluruh hasrat cinta yang selama ini tumbuh. Tapi apalah daya nasi telah menjadi bubur, Sayyi telah menerima Asep dan pernikahan tinggal menghitung hari.
Beberapa bulan setelah Sayyi dan Asep resmi menikah. Aaspun tak pernah lepas dari rasa kesedihan yang menimpanya. Hingga akhirnya Dahlia dan Nidya berusaha membantu meringnkan beban teman seperjuangannya tersebut. Mereka berusaha menjodohkan Aji dengan bunga kampus. Seorang putri yang begitu anggun, cantik, akhlak mulia, cerdas, dan kompeeten.
Hari-hari yang selama ini ditunggu untuk pertemuan Aas dan sang putripun akhirnya terealisasi. Aaspun sangat bahagia bertemu dengan Rafi begitu juga Rafi, diapun sangat menyayanginya meski hanya satu waktu perjumpaan. Tapi telah merasakan rasa yang mendalam yang harus dia jaga hingga kapanpun.
Singkat cerita, setelah semua liku-liku perjalanannya selama di pondok tercinta Darunnajah selesai, mereka akhirnya memutuskan untuk saling mengikat tali persaudaraan dengan ikatan suci, Sayyi dengn Asep, Dahlia dengan seorang pilihannya begitu juga Nidya lelaki pilahannyalah yang berhasil menembus hati seorang Nidya, tapi apalah daya sang Rafi yang selama ini telah menjodohkan dengan tokoh Azmi Azizi tak berhasil karena ayahnya menginginkan dia dengan pilihannya karena hartalah. Hingga mereka berdua merasakan begitu pahitnya mencintai dengan setulus hati.
Hingga lahirlah darah daging Sayyi, yang tepat dengan itu meninggallah Asep karena mengalami kecelakaan. Dan saat itu pula Sayyi menyadari rasa cinta pada Asep yang telah rela berkorban demi dirinya. Meski dia tak pernah mencintainya sedikitpun. Dan dengn terpaksa Sayyi menaruh bayi tanpa dosa itu depan pintu rumah Azmi dengan tanpa nama dan hanya bertuliskan 29-September-1994 yakni tanggal lahir sang kecil itu. Kemudian tanpa rasa ragu Azmi menamainya Rafi Rezka Azkia sebagai pengganti sang Rafi yang selama ini meninggalkannya, entah kemana.
Perlahan demi perlahan Azmipun mampu menyembunyikan rasa sedihnya dengan kehadirang sang Rafi kecil. Tapi di satu sisi Sayyi sangat merindukan darh dagingnya yang selama ini dia tak pernah melihat batang hidungnya meski hanya waktu sebentar. Begitu rindunya Sayyi padanya, tapi dia ingin buah hatinya nanti kan bisa mengurangi beban rindunya pada sang Aas.
:: Bersambung, , , , , , , ,
:: Inspirated by : Ma'mun Affany (Cemburu di Hati Penjara Suci)
Ketika itu Sayyi begitulah panggilan akrabnya, dia seorang remaja yang berumur sekitar belasan tahun. Sayyi seorang remaja yang belum sama sekali mengenal banyak tentang hakikat cinta. Karena lingkungan dan karena keluarga mereka tak pernah mengenalkan apa itu cinta. Saat masa liburan tiba Saayyi kembali di kampung halamannya dan tanpa sengaja paman Qomar menginginkan Sayyi mengenal dengan keponakannya yang secara kebetulan mereka satu naungan yayasan hanya saja jaraklah yang memisahkannya. Aji itulah nama yang dihaturkan lelaki tersebut dengan tanpa basa-basi Sayyipun menjawab dengan keindahan asmanya tersebut.
Hari berganti hari, dan waktu untuk kembali ke Penjara sucipun tiba. Ketika itu Sayyi ingin menyiapakan seluruh kebutuhannya dari tempat asalanya. Dan tanpa regu sang ayah mengantarkannya ke mall terdekat, tapi tanpa seorang teman Sayyi membeli seluruh kebutuhanya di tempat itu. Dengan tanpa terduga seoranag Aji muncul di hadapan Sayyi, mereka tanpa disadari teperangkap dalam hangatnya percakapan. Dan tanpa disadari mereka telah menumbuhkan benih cinta. Tapi waktulah yang harus memutuska kedua insan ini. Dengan sangat terpaksa Sayyi kembali ke Darunnnjah Putri, begitu juga Aji diapun harus rela ke Darunnajah putra.
Tak lama setelah ajang perjodohan ssang paman Qomar. Mereka sangat menikmati begitu manis dan indahnya cinta mereka. Meski tanpa pengungkapan yang nyata, tapi mereka serasa mempunyai telepati tersendiri. Aji yang selama ini tak pernah menyentuh cinta, dan Sayyi yang tak pernah mengenalnya. Hingga Sayyipun dinyatakan lulus dalam jenjang SMA. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk melanjutkan studinya di Universitas Islam Darunnajah. Dia adalah salah seorang dari beberapa mahasiswi yang terterima di s tersebut karena tak banyak diantara mereka yang harus rela tersingkir karena tak mampunya mereka menjawab soal-soal tes.
Asrama Cordovalah yang terpilih sebagai tempat tinggal Sayyi dan dengan Dahlialah dia mencurahkan isi hatinya. Isi hati yang selama ini ia pendam dalam-dalam tak seorangpun tahu dengan apa yang ia rasakan, Bahkan ayahpun tak pernah tahu apa yang anaknya inginkan dan rasakan selama ini.
Begitu seringnya Sayyi bercerita tentang Aas itulah panggilan sayang yang diberikan Sayyidatina Awwalina untuk Azmi Azizi. Hingga Dahlia terpenjara rasa penasaran yang mendalam. Sampai suatu saat tibalah Aas ke Darunnajah Putri. Sayyi tanpa canggung menemui sang pujaan hatinya tanpa menunggu Dahlia yang selama ini juga sangat penasaran dengan sosok Aas.
Selang beberapa jam kemudian Dahlia dan kawan-kawannyapun terhebohkan oleh seorang tokoh yang mereka kagumi kareana karya-karyanya yang selama ini dapat menjadi motovator bagi mereka. Mereka yang selama ini hampir jatuh dalam jurang keputus asaan. Dengan rasa penasaran dan keberaniannyapun akhirnya Sayyi membegranikan diri untuk ikut menemui tokoh tersebut, karena Sayyi merasa ada kesamaan nama antara sang tokoh dengan pujaan hatinya.
Tak lama setelah mereka sampai di ruang tamu. Tejawablah teka-teki yang selama beberapa waktu itu bersembunyi dalam benak Sayyi. Dan ketika dalam ruangan yang berisi maksiamal dua orang tersebut Sayyi dan Dahlia mengetahui siapakah Aas dan siapakah tokoh tersebut. Dengan sedikit amarah Sayyi mengungkapkan seluruh isi hatinya kepada Dahlia. Dan dengan kesabarannya Dahlia menjelaskan satu persatu alasan mereka sangat menghormati Aasnya.
Saat Dahlia dan Aas beradu mata tanpa siapapun di ruangan yang khusus untuk menerima tamu. Dahlia berusaha menceritakan pelan-pelan dan hati-hati apa yang selama ini dialami oleh Sayyi. begitu juga Aas diapun berusaha menjelaskan apa yang telah dialaminya ketika sang Aas menemui ayah Sayyi dan pesan apakah yang telah diberikan padanya. Akhirnya merekapun mempunyai jalan keluar untuk menyelesaikannya dengan bijak.
Selepas kepergian Aas, dan pernyataan cinta Sayyi kepada Aas yang terbalas denngan kehampaan. Sayyipun mulai putus asa dengna semua itu. Dan dengan tanpa terduga seorang staff pengajar di UNISDA tersebut mulai tertarik dengan paras elok serta kepandaian yang dimiliki Sayyi. tapi meski selama ini Sayyi tak menganggapnya tapi akhir-akhir ini Sayyi mulai menimbang-nimbangnya. Tak seharusnya dia menentukan sendiri keputusan kedekatan sang Staf dia tak lupa mengirim surat untuk sang Aas yang Sayyi inginkan dari balasan Aas adalah pernyataan cinta darinya agar Sayyi mempunya alasan untuk menolak staf tersebut. Tapi apa yang ternyata Sayyi terima dari jawaban surat tersebut.
Aas tak berniat meninggalkan Sayyi tapi dengan jawaban Aas yang menyerahkan semua keputusan pada Sayyi, akhirnya Sayyi memutuskan untuk meninggalkan Aas dan menerima kepada pelukan Asep sang staf UNISDA. Setelahra lamaran Asep resmi diterima Sayyi akhirnya Sayyipun pulang dengan terpaksa menerimanya. Tapi saat pelamaran sang staf, tanpa sengaja Sayyi tahu apa yang menjadi alasan Aas tak pernah mengatakan cinta padanya. Karena ayahnyalah Aas harus memendam seluruh hasrat cinta yang selama ini tumbuh. Tapi apalah daya nasi telah menjadi bubur, Sayyi telah menerima Asep dan pernikahan tinggal menghitung hari.
Beberapa bulan setelah Sayyi dan Asep resmi menikah. Aaspun tak pernah lepas dari rasa kesedihan yang menimpanya. Hingga akhirnya Dahlia dan Nidya berusaha membantu meringnkan beban teman seperjuangannya tersebut. Mereka berusaha menjodohkan Aji dengan bunga kampus. Seorang putri yang begitu anggun, cantik, akhlak mulia, cerdas, dan kompeeten.
Hari-hari yang selama ini ditunggu untuk pertemuan Aas dan sang putripun akhirnya terealisasi. Aaspun sangat bahagia bertemu dengan Rafi begitu juga Rafi, diapun sangat menyayanginya meski hanya satu waktu perjumpaan. Tapi telah merasakan rasa yang mendalam yang harus dia jaga hingga kapanpun.
Singkat cerita, setelah semua liku-liku perjalanannya selama di pondok tercinta Darunnajah selesai, mereka akhirnya memutuskan untuk saling mengikat tali persaudaraan dengan ikatan suci, Sayyi dengn Asep, Dahlia dengan seorang pilihannya begitu juga Nidya lelaki pilahannyalah yang berhasil menembus hati seorang Nidya, tapi apalah daya sang Rafi yang selama ini telah menjodohkan dengan tokoh Azmi Azizi tak berhasil karena ayahnya menginginkan dia dengan pilihannya karena hartalah. Hingga mereka berdua merasakan begitu pahitnya mencintai dengan setulus hati.
Hingga lahirlah darah daging Sayyi, yang tepat dengan itu meninggallah Asep karena mengalami kecelakaan. Dan saat itu pula Sayyi menyadari rasa cinta pada Asep yang telah rela berkorban demi dirinya. Meski dia tak pernah mencintainya sedikitpun. Dan dengn terpaksa Sayyi menaruh bayi tanpa dosa itu depan pintu rumah Azmi dengan tanpa nama dan hanya bertuliskan 29-September-1994 yakni tanggal lahir sang kecil itu. Kemudian tanpa rasa ragu Azmi menamainya Rafi Rezka Azkia sebagai pengganti sang Rafi yang selama ini meninggalkannya, entah kemana.
Perlahan demi perlahan Azmipun mampu menyembunyikan rasa sedihnya dengan kehadirang sang Rafi kecil. Tapi di satu sisi Sayyi sangat merindukan darh dagingnya yang selama ini dia tak pernah melihat batang hidungnya meski hanya waktu sebentar. Begitu rindunya Sayyi padanya, tapi dia ingin buah hatinya nanti kan bisa mengurangi beban rindunya pada sang Aas.
:: Bersambung, , , , , , , ,
1 komentar:
Ka boleh tau g ini judul novel nya apa? Saya pernah baca tapi saya lupa judul nya
Posting Komentar