Ditengah badai terjalnya kehidupan Kanisa Adiba, seorang perempuan
berparas cantik yang sangat luar biasa. Ia hidup dengan kesederhanaan namun
penuh kedermawanan dan kasih sayang. Di sebuah perumahan yang sederhana
tepatnya di jalan Jombang Malang Keken -panggilan akrabnya- mengukir kisah
hidupnya. Ditemani seorang ibu yang selalu setia dengan pekerjaan rumah dan
dagangnya ia tak pernah ada kata putus asa dalam hidupnya. Anak semata wayang
bu Sumarni ini selalu bangkit dari kenyataan hidup yang begitu pahit. Bagi Keken
dan ibunya bukanlah hal yang mudah untuk tetap terus kedepan demi menjemput asa
setelah wafatnya sang ayah tercinta.
Sebulan yang lalu Keken memanglah anak yang lengkap punya kasih sayang dari ayah dan ibu. Namun
tidak untuk saat ini, begitulah tuhan menunjukkan kuasaNya apapun yang
diinginkan tak bisa dicegah. Bagi Keken ayah adalah seorang yang sangat
berperan besar dalam membentuk pribadinya. Beliau selalu mengajarkan jiwa
mandiri, tak kenal putus asa, saying pada semua makhluk tuhan, dan sifat
dermawan. Meski ayah gadis itu bukan pegawai yang tiap bulannya mendpat
penghasilan tetap, namun ia selalu mengajarkan untuk selalu memberi kepada
sesama manusia. Tak pernah berpangku tangan dengan orang lain merupakan
karakter kuat dari beliau. Meski hanya seorang buruh suruan, tapi beliau selalu
dan selalu berusaha untuk tidak meminta-minta.
****
Keken sekarang
duduk dibangku kelas tiga jurusan IPS Madrasah Aliyah Negeri 3 Malang, salah
satu sekolah favorite yang ada di kota Malang. Dengan deretan mobil-mobil mewah
yang berjajar didepan pagar saat waktu pulang sekolah. Rasa minderpun biasa
hadir dihati Keken, namun sesegera mungkin ia tepis dengan mengingat prestasi yang
ia capai dapat dimilik banyak teman yang bermobil. Bermodal sepeda mini yang
berkarat Keken berangkat dari rumah menuju sekolah. Dengan jarak tempuh yang
tak terlalu jauh ia lakoni setiap hari. Sesampainya dirumah, ia selalu membantu
ibunya membuat kue jajanan untuk dijualnya keliling kampong demi menyambung
biaya hidupnya.
Meski begitu Keken tak pernah kehilangan waktu bermain dan
belajarnya. Disela-sela kesibukan hariannya, biasanya sahabat keken Kamila
Billah Marhamah dengan panggilan Mila. Meski ia berasal dari keluarga menengah
ke atas yang jauh beda dengan Keken tapi ia tak
peduli dengan itu. Karena bagi Mila, Keken adalah sosok sahabat yang
asyik untuk dijadikan sahabat. Lain dari itu ia juga sahabat yang tangguh, yang
tak pernah memanfaatkan kemewahan yang dipunyai Mila. Bagi Mila ia beruntung
bisa bersahabat dengan gadis umur 18 yang telah dihadapkan dengan bergbagai
cobaan hidup.
Kedua sahabat ini sering menghabiskan waktu bersamanya disepanjang jalanan
dengan bercerita asa-asa yang mereka punya. Bertukar pikiran tentang beberapa
buku yang telah mereka baca. Itu merupakan progam wajib yang harus ada dalam
daftar persahabatannya. Ya, itung-itung tambah pengetahunlah. Karena dengan
membaca tak kan ada kata stupid dalam hidup manusia dan tak ada kata
ketinggalan pengetahuan jika seorang semangat dalam membaca.
Saat ashar menjelang ia tak pernah lupa untuk melaksanakan
kewajibannya laporan kepada sang khaliq. Ia menyempatkan diri untuk pergi ke masjid
dan sholat ashar berjamaah, itu ia lakukan sejak dulu sebelum sang ayah tiada.
Karena dengan berjamaahlah kita para umat muslim tak akan bercerai berai.
Layaknya para makmum yang selalu tunduk dan patuh dengan apa yang dilakukan
imam dalam gerakan sholatnya.
****
Namun tak selamanya orang baik selalu mempunyai banyak teman. Tak
sedikit teman Keken yang juga membencinya. Karena keadaan social keken yang
jauh dibawah standard. Mereka yang tak suka pada gadis kecil itu yang hanya
anak seorang buruh, yang tak pasti kerjanya. Mereka menganggap pekerjaaan sang
ayah terlalu hina, sedangkan ibunya yanng hanya seorang penjual jajan keliling
terlalu buruk. Karena mereka berfikir bahwa semua pedagang jajan jalanan selalu
tak pernah jujur selalu menggunakan bahan yang seharusnya tidak untuk makanan.
Itulah efek negative setelah ia menonton salah satu acara televesi swasta yang
menayangkan bagaimana keadaan jajanan ditangan pedagang yang tak jujur itu.
Namun ia tak pernah menghiraukan semua cemoohan, semua hinaan serta
ejekan yang dilontarkan pada teman-temannya. Ia hanya mendoakan supaya mereka
tak pernah mengalami kehidupan yang sekarang dijalaninya. Karena Keken tahu
mereka mungkin tak akan kuat untuk terus melangkan dengan semua itu. Namun hati
baik yang tertanam pada pribadi bocah umur belasan tahun itu terkadang membuat
para temannya luluh tapi untuk kesekian kalinya mereka juga tak pernah berhenti
untuk melakukan semua perbuatan tercela itu.
****
Keken punya kebiasaan yang jarang para remaja sekarang lakukan,
entah kenapa mungkin karena terlalu menjamurnya jejaring social. Buku diary, ia
selalu mengabadikan perjalanan hidupnya dalam sebuah diary. Ia yakin jika suatu
saat nanti diary itu akan berguna bagi dirinya. Iapun yakin jika semua
impian-impiannya yang telah tertuang di dalamnya akan terwujud. Itulah yang ia
yakini setelah membaca salah satu buku yang berjudul Tafakkur. Disana terkumpul
beberapa kisah yang salah satunya seorang penulis yang berwal dari sebuah
mimpi-mimpinya yang selalu tertulis rapi di buku diarynya.
Tak hanya itu keken selalu mengikuti sayembara resensi buku mulai
di koran-koran hingga di media online, ia juga selalu mengirimkan cerita-cerita
pendek, puisi- puisi karya sendiri. Namun tak satupun karyanya tersentuh
sebagai juara, meski telah ribuan kali ia mengirim tak hanya sekali, dua kali
ia mengirim. Mungkin tuhan berencana lain dibalik semua itu, fikir keken ketika
ia mendapati hasil yang nihil. Mungkin juga inilah langkah Tuhan untuk
menjadikan kesuksesannya di hari esok.
Keinginan kuat keken untuk menjadi seorang penulis memang tak
tanggung-tanggung. Ia berfikir jikalau seorang penulis adalah orang yang hebat
yang bisa merubah dunia yang gelap menjadi terang. Laksana ibu Kartini dengan
perjuangannya mengajarkan para perempuan untuk tetap bisa bersekolah agar kelak
anak-anak mereka tak buta huruf, tak pernah dibohongi lagi oleh para penjajah,
hingga bangsa ini menjadi bangsa yang hebat. Ia juga berfikir jakalau seorang
penulis adalah orang yang paling bebas mengunggkapkan semua keluh kesah
kehidupan. Selain itu ia tahu meski seorang penulis telah tiada namun
karya-karyanya masih bisa bermanfaat bagi orang lain yang hidup. Seperti sebuah
hadis yang menerangkan tentang tiga amal yang tak putus setelah meninggal dunia
selain shodaqoh jariyah dan anak sholeh, ilmu yang bermanfaat juga merupakan amal
terakhir yang tak putus setelah meninggal dunia.
****
Lima bulan berlalu
sepeninggal ayah tercintanya. Ia selau seakan melupakan kesedihan itu. Tak baik
terlalu larut dalam kesedihan, apalagi jika sampai depresi bukan cerminan
muslimah sejati bagi gadis kelahiran Malang ini. Dukungan dari sahabat, guru,
tetangga, saudara, dan ibunya membuatnya tetap melaju kedepan demi mewujudkan
tekad. Meski keadaan telah berubah, tapi ibu dan keken tak pernah berpangku
tangan kepada saudara-saudaranya. Mereka tetap kukuh untuk tinggal di rumah
yang penuh kenangan itu.
Rumah yang
dibangun dengan hasil jerih payah ayah dan ibunya itu meski sederhana tapi
menyimpan sejuta kenangan yang sulit untuk ditinggal. Sebelum ayahnya menjadi
buruh tak tetap. Beliau pernah menjadi seorang buruh disalah satu perusahan
kertas disalah satu kota jawa timur. Namun tak lama setelah itu, perusahaan
mengalami kebangkrutan yang mengakibatkan banyaknya PHK bagi para pekerjanya.
Pak Suwandi adalah salah satu yang terkena imbas daribangkrutnya perusahaan
tersebut. Tak lama setelah kejadian tersebut ia kembali kekampung halaman dan
menjadi pekerja suruhan dengan penghasilan tak tetap.
****
Hari ini langit
Malang tak seperti biasanya, ia tampak lebih kusut mendung menyelimuti kota
bunga itu. Entah kenapa sang langit tak mau bersahabat dengan Keken yang tepat
hari ini ia menghadapi ujian akhir nasional. Ujian yang menentukan masa depan
para siswa-siswi SMA ataupun MAN untuk membawanya ke jenjang perguruan tinggi
nantinya.
Dengan perasaan bahagia karena sebentar lagi ia akan segera lulus
MAN dan berkeinginan ke salah satu perguruan tinggi, tapi ia apakah keinginan
itu akan terwujud atau tidak biarkan tuhan berkehendak dan manusia yang berusaha.
Namun disisi lain ia juga juga takut dengan soal-soal ujian yang akan dihadapi
nanti. Meski empat dari kellima try outnya selalu mengbuahkan kelulusan namun
tak menutup kemungkinan jika ia akan tak lulus dalam ujian ini. Lagi-lagi rasa
pesimis itu dihempas jauh-jauh oleh Keken dengan keyakinannya dan usaha yang
telah ia lakukan selama ini, dengan modal Bismillaah ia langkahkan kaki menuju
ruang ujian dan sesegera ia duduk di bangku yang telah tersedia untuknya.
Beberapa jam
berlalu, ujian dihari pertampun selesai dan masih tersisa tiga hari lagi untuk
dapat bebas dari semua aturan-aturan tersebut. Tanpa pikir panjang dan tanpa
ada gurauan-gurauan dengan para teman kelasnya. Ia bergegas pulang untuk segera
membantu ibunya kemudian belajar untuk persiapan hari esok. Dengan langkah
tegap dan pasti menngkarakterkan bahwa ia bukanlah sembarang gadis biasa. Ia
seorang gadis pejuang yang akan terus berjuan demi cita-citanya.
Sesampainya
dirumah ia tak mendapati sambutan hangat dari ibunya. Tetapi yang ia dapati
sebuah tangisan sesal oleh sang ibu. Dengnan hati bingung ia segera menanyai
sang bunda, alasan apa sampai air mata itu menetas dari mata sayunya.
Mugnkinkah rasa sedih karena kepergian sang ayah masih menghantui ibunda. Tapi
ternyata tidak, ibu Sumarni menangis karena harus melunasi hutang pak Suwandi
di salah satu pegadaian dan jaminannya adalah rumahnya. Jika dalam satu minggu
kedepan belum dapat melunasi maka seluruh isi dan rumahnya akan segera tersita.
Setelah mengetahu jawaban tersebut hati keken merasa bersalah karena dialah
yang menyebabkan ayahnya berani berhutang dengan jaminan rumah hanya untuk
biaya sekolahnya. Ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa akan berusaha sekuat
tenaga untuk melunasinya. Kemudian ia segera menghibur ibunya jika ia akan
berusaha sekuat tenaga dan memastikan bahwa allah pasti tidak akan memberi
cobaan yang melebihi batas kemampuan hambanya.
Enam hari berlalu,
ujian akhir nasionalpu telah diselesaikan oleh keken. Waktu yang diberi pegawai
pegadaian itupun tinggal satu hari dan hingga detik itu ia hanya bisa
mengumpulkan beberapa uang saja. Belum cukup untuk melunasi semua pinjaman itu.
Namun ia pasrah hanya Allahlah tempat yang bisa dimiantai pertolongan.
Sesampainya
dirumah, tiga petugas tersebut telah menunggu Keken pulang dari sekolah.
Kemudian ia menyerahkan semua uang yang telah ia kumpulkan selama satu minggu
yang lalu. Ternyata mereka tidak bertoleransi sedikitpun yang ia inginkan hanya
semua pinjaman itu terlunasi seluruhnya. Tapi yang ia punya hanyalah sebatas itu.
Tanpa belas kasih akhirnya petugas tersebut meminta mengemasi baju-baju dan
barang mereka dan akan menyita rumah tersebut. Hanya pasrah dan tunduklah yang
bisa keluarga tersebut lakukan.
Namun disaat
mereka sedang mengemasi baju dan photo-photo kenangan. Tiba-tiba Mila dan
ayahnya datang kerumah Keken dan mereka dan petugaspun berbincang-bincang
hingga pada akhirnya ayah Mila melunasi semua pinjaman tersebut. Setelah keluar
dari kamar Keken dan ibunya terkejut mendapati para petugas tersebut telah pergi
dan meninggal rumah dan isinya tanpa penyitaan.
Ternyata seminggu
sebelum itu, tepatnya saat petugas tersebut dating untuk kali pertama tanpa
sengaja Mila menguping pembicaraan petugas dan ibu Sumarni perihal pinjaman
tersebut. Sahabat dekat Keken itu ingin segera membantunya namun ia tahu
bagaimana sifat Keken tak mudah menerima bantuan sebelum berusaha. Hingga pada
hari ini ia meminta ayahnya untuk datang kerumah Ken untuk melunasi. Mungkin
inilah jawaban Allah dari semua ikhtiar dan do’a yang mereka lakukan selama
ini. Karena kesusahan selalu bersama
dengan kemudahan.
4 komentar:
Happy Ending :)
Hihi
Merit Casino Canada - XN Games
Merit Casino Canada. Merit Casino Canada. Welcome Bonus 바카라사이트 50 Free Spins + 100% Match Bonus up to $1,000 제왕카지노 + 125 Free Spins 메리트 카지노 쿠폰 for new players on the
Casinos & Games by Playtech - DRMCD
Playtech offers online slots, 구미 출장마사지 table 강원도 출장샵 games, live dealer 삼척 출장샵 games and online sports betting solutions. Read 강릉 출장샵 our review about 의왕 출장샵 the site's usability, features,
Posting Komentar