Aku bukanlah seorang yang pandai tuk merangkai kata, tapi aku ingin mengungkapkan isi hati yang terlalu sesak karena kehausan atas guyuran air darimu para malaikat melalui syair-syair indah sang pemilik Ketulusan Cinta engkaulah sang Qais
Bila bulan purnama tenggelam
Atau matahari terlambat terbit
Maka cahaya wajah Layla akan menggantika sinarnya
Senyum bukan hanya berhenti di mulut
Namun menjadi cahaya dari mentari dan sinar purnama seluruhnya
Rembulan dan matahari akan tersipu malu
Karena cahayanya tak sebanding dengan sinar mata Layla
Tidak akan lagi terciopta gadis seperti dia
Dan aku dicipta hanya untuk dia
Kata-kata pujian yang kuucapkan
Bagai sebutir pasir di gurun sahara
Tak sebanding dengan kecantikannya
Karena segala kata pujian yang dimiliki jin dan manusia
Tak ssebanding dengan pesonanya
Dia diberi nikmat, dengan segala kebaikan
Bila ia hendak berjalan ke ssebuah bukit itulah yang akan mendekat padanya
Karena sang bukti tidak ingin melihat gadis itu dihinggapi kelelahan
. . Tak lama setelah sang abd meluapkan syair sang Qais, bidadaripun membalas umpan. . .
Bila kaki terperosok, aku menyebut namanya
Aku bermimpi dalam tidurku hidup bersama dia
Apabila disebut nama Qays
Hilanglah kekuatan jiwaku
Hatiku seperti sirna ditelan namanya
Demi Allah, hampir saja aku gila karena memikirkannya
Dadaku sesak karena rindu
Kaumku mengancam
Jika Qays tak berhenti menyebut namaku
Maka darahnya akan tumpah membasahi bumi
Bunuhlah aku dan biarkan Qays
Setelah nyawaku melayang, janganlah kalian hina ia
Cukup apa yang ia derita karena cinta
Mungkin ia akan menuduhkan tidak setia dengan janji
Dan aku tidak mampu mencegahnya
Kucampur tinta dengan air mataku
Untuk menulis surat padanya
Inilah saat perpisahan bagi orang
Yang akan kukuburkan jiwaku untuknya
Aku khawatir jika ajalku tiba
Tak dapat memandang wajahnya
:: Jika sang Qays bersama Layla rindu dengan keindahan cinta, begitu juga diriku aku ingin abang menemaniku hingga aja menghampiriku, tapi aku tahu beribu alasan telah menjadi bumbu dalam kisahku,,, Dan aku tak ingin engkau menjadi seorang Qays begitu juga aku, aku tak ingin seperti Layla yang hidup dengan kepura-puraan,, Aku ingin jika takdir menjawab 'Ya' maka izinkanlah hamba yang berlumur kelemahan dan kekurangan yang tak berparas ayu ataupun bersuara emas atau bahkan tak satupun keistimewaan yang aku punyai ini menemanimu dalam akhir dari kisah hidupmu, , , , , , , ,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar