Selasa, 18 Maret 2014

Not for Read!!




Tulisan ini mungkin tak penting, kalo perlu gak usah dibaca aja deh. Udah lewatin aja, dari pada buang waktu dengan sia-sia. Coz this is sebuah ungkapan hati ya bisa dibilang curhat tapi salah tempat. Yang seharusnya aku curhat di diary yang punya gembok rapi supaya para manusia dan jin sekitar tak tahu isinya. Tapi ini malah dishare ke blog, ya maaf gak ada diary, klo mau curhat d fb takutnya komennya *amin* soalnya telalu panjang kali lebar menjadi luas. Selain itu  mungkin emang sipenulis emang lagi frustasi tingkat RT……….. 
Hari ini 18 Maret 2014 aku merasa sangat lelah, lelah, dan lelah. Alasannya kenapa ya? Ya, aku ingin mulai memflashback kegiatan mulai tadi pagi. Setelah aku bangun dari mimpi-mimpi yang kurang indah itu, pada jam 04.00 lebih tapi tepatnya entah menit keberapalah. Ku ambil air wudhu untuk mengusir semua setan-setan yang masih setia menempel ditubuh ini. Then aku mulai bermunajat pada sang maha pencipta. Aku berserah diri di pagi itu, aku meminta ampun, berdoa sekaligus memohon pada Tuhan Yang Maha Esa untuk menjadikan hari ini bukan hari terakhirku melainkan menjadikan hari yang penuh berkah. 
Waktu menunjukkan pukul 05.00 saatnya aku bersiap untuk bersih diri dengan air. Tapi ternyata apa yang aku dapat mesin air di kamar mandi baru is dead so aku harus rela mengantri hanya untuk mandi, yang menurut bang Radtya Dika: Mandi adalah salah satu hal yang merusak liburan. Hemm emang dasar Si Dik, ada aja tingkahnya buat mendifinisak hal-hal yang gak penting. Lanjut, okey dengan berat hati aku akhirnya rela ikut antri yang telah menjalar layaknya kanker tingkat akut. Lalu akhirnya aku mendapat giliranku, tanpa butuh waktu lama aku segera melakukan ritual itu tapi ingat bukan mandi bebek :D. Dengan tergesa aku segera bersiap untuk pergi kuliyah pagi. Biasa lagi jadwal dosen yang disiplin, coba kalo dosen yang suka telat gak pake’ gesa-gesalah, gak pake’ lari-lari besar dari kost ke kampuslah, gak pake’ hati yang bad juga. Hufttttt.

Setiba dikampus ternyata nihil, semua usaha sia-sia dosen belum dating tapi okeylah para teman-temanku yang super rajin itu sudah berjejer menempati bangku mulai yang terdepan hingga tersisa satu barisan belakang. Finally, mau gak mau aku harus duduk dibelakang *apes yang kedua*. Lama kutunggu dosenpun tak kunjung memunculkan batang laptopnya. Hingga hampir setengan jam, waktu yang sanga lama untuk menunggu. Okeylah gak papa Arina itung-itung cari berkah dari ustad, sabar.. Perkuliahanpun berjalan seperti biasa para presentator maju prentasi-sesi Tanya- sesi jawab-sesi penjelasan dosen. Begitu waktu 90 menit berlalu. Diwaktu yang singkat itu, aku yang emang udah lagi bad mood aku lupa jika ternyata aku ada dalam kelas dan mengikuti perkuliahan dengan adanya dosen dan ceramah dari para presentator. Al hasil semua penjelasan hanya numpang lewat dari telinga kanan menuju telinga kiri untuk keluar. Oh my God, hal yang sangat menyesalkan sekali, tapi kalian tahu sendiri kan namanya penyesalan gak mungkin ada yang letaknya didepan. 
Yups,  itu ceritaku dijam pertama. Berlanjut dijam kedua aku mulai tertarik dengan materi yang diberikan tentang filologi lintas sejarah. Bisa dikatakan emang aku selalu tertarik dengan sejarah yang pastinya banyak cerita-cerita yang membuat kita terlelap dalam ayunan cerita panjang tempo doeloe. Namun hal lain yang aku suka dengan metode salah satu dosen ini. Beliau seslalu menyisipkan motovasi-mitivasi yang dapat membuat gerakan hati untuk tetap bangkit. Untuk tetap bisa menjadi generasi muda yang selalu terus maju. Seperti kutipan ayat alQuran ini  inna ma’a al-‘ushri yusro kalian pasti tahulah artinya tanpa aku harus menjelaskan J. Kemudian kusimpan dihati dan mungkin akan kujadikan salah satu prinsipkulah. Selalu ada kemudahan disetiap kesusahan. Meski aku tahu untuk lewat dari sebuah kesusahan memanglah tak mudah, tapi aku yakin tuhan tak tidur, tuhan tahu sebatas apa kemampuan hambaNya serta doa-doa apa yang selalu diungkapkan oleh makhlukNya. Well, aku merasa terang, mulai kehilangan rasa bad mood. Syukurlah terima kasih wahai ustadku telah bisa membuat aku bersemangat kembali. 
--- Jam perkuliahan yang ketiga--- Seakan-akan hati ini meletup-letup berteriak BUTUH BERAPA JAM LAGI KELUAR DARI KELASSSS!!!!!! Kurang lebih sperti itulah. Then waktu 90 menit yang terpotong kelas sebelumnya serasa menjadi satu hari satu malam. Hufttttt amat sangat lama sekali. Tapi ternyata ditengah presentasi hatiku tergelitik dengan nama seorang pemimpin bangsa arab di masa itu, karena emang lagi membahas Kebangkitan bangsa Arab. Namun bebrapa saat setelah pertanyaan di termin pertama terjawab. Kelas berubah menjadi taman dora karena seorang temanku yang selalu kepo dan membuat pertanyaan tanpa ujung. Berubah lagi deh suasaana hatiku. Oh mannn sampai kapan, dia mengakhiri semua itu *apes ketiga* Untungnya salah seorang temanku segera nyolot mencela dia dengan sekereta pertanyaan itu. Akhirnya sang dosen menjelaskan dan meluruskan, and inilah waktu yang paling aku tunggu keluar kelas to be have fun. 
Tapi semua rasa kebahagian itu terasa lenyap dari daratan planet mars. Saat kuteringat tepat pada jam 13.00 aku punya kuliah tambahan. Agak gak penting juga sih, tapi klo difikir ya emang membantu dan penting juga. Ya mungkin bisa dikatakan penting karena situasi dan kondisi. Disana tiap minggu selalu dan harus ada tugas, meski tugasnya selalu sama gak pernah berubah sejak pertemuan pertama hingga detik dan menit tadi. Dan apesnya lagi ne, aku selalu dan masih selalu tak pernah benar-benar benar dalam mengerjakan tugas itu. Kalo boleh instropeksi, emang saat mengerjakan tugas aku selalu dan selalu tak pernah bersungguh-sungguh. Bisa jadi sekedar menggugurkan kewajiban supaya kalo ketemu dan ditanya gemana hasilnya gak malu-maluin dan biar gak kelihatan kalo sebenarnya aku sudah memasuki titik jenuh.   
Tepat jam 16.38 menit aku kembali ke kost dengan baju basah karena nikmat tuhan yang turun dari langit berupa tetesan air yang tak bisa kuhindari karena itu emang nikmat tuhan; lebih singkat lagi ujan gitu. Dan akhirnya aku bisa rebahkan kaki ini. Yang terasa sangat encok, pegel linu, sakit punggung dan yang lebih parah lagi taka ada tukang pijet gratis yang sedang berkeliling disekitar kost. Mungkin kalo ada aku akan menawannya sampai semua penyakit itu enyah adari badanku. Akhirnya jalan terakhir yang aku tempuh aku tidur hingga magrib menjelang denngan suasana hati yang lebih fresh. #maksa.com
 Sekian dan terima kasih, sampai sekian ceritaku di hari ini……… ^_^   
 Keep Spirit!!!!

Tidak ada komentar: