Tulisan ini mungkin tak penting, kalo perlu gak usah
dibaca aja deh. Udah lewatin aja, dari pada buang waktu dengan sia-sia. Coz this
is sebuah ungkapan hati ya bisa dibilang curhat tapi salah tempat. Yang
seharusnya aku curhat di diary yang punya gembok rapi supaya para manusia dan
jin sekitar tak tahu isinya. Tapi ini malah dishare ke blog, ya maaf gak ada
diary, klo mau curhat d fb takutnya komennya *amin* soalnya telalu panjang kali
lebar menjadi luas. Selain itu mungkin
emang sipenulis emang lagi frustasi tingkat RT………..
Hari ini 18 Maret 2014 aku merasa sangat lelah,
lelah, dan lelah. Alasannya kenapa ya? Ya, aku ingin mulai memflashback
kegiatan mulai tadi pagi. Setelah aku bangun dari mimpi-mimpi yang kurang indah
itu, pada jam 04.00 lebih tapi tepatnya entah menit keberapalah. Ku ambil air
wudhu untuk mengusir semua setan-setan yang masih setia menempel ditubuh ini.
Then aku mulai bermunajat pada sang maha pencipta. Aku berserah diri di pagi
itu, aku meminta ampun, berdoa sekaligus memohon pada Tuhan Yang Maha Esa untuk
menjadikan hari ini bukan hari terakhirku melainkan menjadikan hari yang penuh
berkah.
Waktu menunjukkan pukul 05.00 saatnya aku bersiap
untuk bersih diri dengan air. Tapi ternyata apa yang aku dapat mesin air di
kamar mandi baru is dead so aku harus rela mengantri hanya untuk mandi, yang
menurut bang Radtya Dika: Mandi adalah salah satu hal yang merusak liburan.
Hemm emang dasar Si Dik, ada aja tingkahnya buat mendifinisak hal-hal yang gak
penting. Lanjut, okey dengan berat hati aku akhirnya rela ikut antri yang telah
menjalar layaknya kanker tingkat akut. Lalu akhirnya aku mendapat giliranku,
tanpa butuh waktu lama aku segera melakukan ritual itu tapi ingat bukan mandi
bebek :D. Dengan tergesa aku segera bersiap untuk pergi kuliyah pagi. Biasa
lagi jadwal dosen yang disiplin, coba kalo dosen yang suka telat gak pake’
gesa-gesalah, gak pake’ lari-lari besar dari kost ke kampuslah, gak pake’ hati
yang bad juga. Hufttttt.
Setiba dikampus ternyata nihil, semua usaha sia-sia
dosen belum dating tapi okeylah para teman-temanku yang super rajin itu sudah
berjejer menempati bangku mulai yang terdepan hingga tersisa satu barisan
belakang. Finally, mau gak mau aku harus duduk dibelakang *apes yang kedua*.
Lama kutunggu dosenpun tak kunjung memunculkan batang laptopnya. Hingga hampir
setengan jam, waktu yang sanga lama untuk menunggu. Okeylah gak papa Arina
itung-itung cari berkah dari ustad, sabar.. Perkuliahanpun berjalan seperti
biasa para presentator maju prentasi-sesi Tanya- sesi jawab-sesi penjelasan
dosen. Begitu waktu 90 menit berlalu. Diwaktu yang singkat itu, aku yang emang
udah lagi bad mood aku lupa jika ternyata aku ada dalam kelas dan mengikuti
perkuliahan dengan adanya dosen dan ceramah dari para presentator. Al hasil
semua penjelasan hanya numpang lewat dari telinga kanan menuju telinga kiri
untuk keluar. Oh my God, hal yang sangat menyesalkan sekali, tapi kalian tahu
sendiri kan namanya penyesalan gak mungkin ada yang letaknya didepan.
Yups, itu
ceritaku dijam pertama. Berlanjut dijam kedua aku mulai tertarik dengan materi
yang diberikan tentang filologi lintas sejarah. Bisa dikatakan emang aku selalu
tertarik dengan sejarah yang pastinya banyak cerita-cerita yang membuat kita
terlelap dalam ayunan cerita panjang tempo doeloe. Namun hal lain yang aku suka
dengan metode salah satu dosen ini. Beliau seslalu menyisipkan
motovasi-mitivasi yang dapat membuat gerakan hati untuk tetap bangkit. Untuk
tetap bisa menjadi generasi muda yang selalu terus maju. Seperti kutipan ayat
alQuran ini inna ma’a al-‘ushri
yusro kalian pasti tahulah
artinya tanpa aku harus menjelaskan J. Kemudian kusimpan
dihati dan mungkin akan kujadikan salah satu prinsipkulah. Selalu ada kemudahan
disetiap kesusahan. Meski aku tahu untuk lewat dari sebuah kesusahan memanglah
tak mudah, tapi aku yakin tuhan tak tidur, tuhan tahu sebatas apa kemampuan
hambaNya serta doa-doa apa yang selalu diungkapkan oleh makhlukNya. Well, aku
merasa terang, mulai kehilangan rasa bad mood. Syukurlah terima kasih wahai
ustadku telah bisa membuat aku bersemangat kembali.
--- Jam perkuliahan yang ketiga--- Seakan-akan hati
ini meletup-letup berteriak BUTUH BERAPA JAM LAGI KELUAR DARI KELASSSS!!!!!! Kurang
lebih sperti itulah. Then waktu 90 menit yang terpotong kelas sebelumnya serasa
menjadi satu hari satu malam. Hufttttt amat sangat lama sekali. Tapi ternyata
ditengah presentasi hatiku tergelitik dengan nama seorang pemimpin bangsa arab
di masa itu, karena emang lagi membahas Kebangkitan bangsa Arab. Namun bebrapa
saat setelah pertanyaan di termin pertama terjawab. Kelas berubah menjadi taman
dora karena seorang temanku yang selalu kepo dan membuat pertanyaan tanpa
ujung. Berubah lagi deh suasaana hatiku. Oh mannn sampai kapan, dia mengakhiri
semua itu *apes ketiga* Untungnya salah seorang temanku segera nyolot mencela
dia dengan sekereta pertanyaan itu. Akhirnya sang dosen menjelaskan dan
meluruskan, and inilah waktu yang paling aku tunggu keluar kelas to be have
fun.
Tapi semua rasa kebahagian itu terasa lenyap dari
daratan planet mars. Saat kuteringat tepat pada jam 13.00 aku punya kuliah
tambahan. Agak gak penting juga sih, tapi klo difikir ya emang membantu dan
penting juga. Ya mungkin bisa dikatakan penting karena situasi dan kondisi. Disana
tiap minggu selalu dan harus ada tugas, meski tugasnya selalu sama gak pernah
berubah sejak pertemuan pertama hingga detik dan menit tadi. Dan apesnya lagi
ne, aku selalu dan masih selalu tak pernah benar-benar benar dalam mengerjakan
tugas itu. Kalo boleh instropeksi, emang saat mengerjakan tugas aku selalu dan
selalu tak pernah bersungguh-sungguh. Bisa jadi sekedar menggugurkan kewajiban
supaya kalo ketemu dan ditanya gemana hasilnya gak malu-maluin dan biar gak
kelihatan kalo sebenarnya aku sudah memasuki titik jenuh.
Tepat jam 16.38 menit aku kembali ke kost dengan
baju basah karena nikmat tuhan yang turun dari langit berupa tetesan air yang
tak bisa kuhindari karena itu emang nikmat tuhan; lebih singkat lagi ujan gitu.
Dan akhirnya aku bisa rebahkan kaki ini. Yang terasa sangat encok, pegel linu,
sakit punggung dan yang lebih parah lagi taka ada tukang pijet gratis yang
sedang berkeliling disekitar kost. Mungkin kalo ada aku akan menawannya sampai
semua penyakit itu enyah adari badanku. Akhirnya jalan terakhir yang aku tempuh
aku tidur hingga magrib menjelang denngan suasana hati yang lebih fresh. #maksa.com
Sekian dan
terima kasih, sampai sekian ceritaku di hari ini……… ^_^
Keep
Spirit!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar