Kamis, 27 Maret 2014

Selfie itu Sahabatku


Inilah persahabatan kami ^_^

Tahukah kalian dengan istilah SelFie??? Yap kata yang telah menjamur di zaman perak ini. Selfie merupakan kepanjangan dari Self Potrait. Yaitu sejenis kegiatan narsis diri, yups ini banyak dilakukan oleh para kalangan remaja. Eitss tapi jangan salah para manusia-manusia paruh baya juga ada yang menggemari kegiatan ini lho.. meski selfie termasuk kegiatan yang agak konyol ‘menrutku’ tapi ia juga punya sejarah, keren kan. Jadi selfie ini ditemukan oleh seseorang bernama Robert Cornelius pada tahun 1839. Manusia kebangsaan Inggris yang gemar mengabadikan diri sendiri di gadgetnya. Then selfie menjadi booming sampai menemui titik suksesnya dengan mendapatkan penobatan dari Oxford Dictionaries (Kamus Oxford) sebagai Word of The Year. Wowwww nyaris gak percaya.
            Okey itu selayang pandang tentang Selfie. Disini aku gak akan bahas tentang Selfie, terlalu banyak artikel tentang selfie saat mencari di google. Tapi aku akan menceritakan bagaimana aku bisa bertemu dengan arti-artis Selfie terpopuler menurut list persahabatanku.
Okey pertama yang akan aku ceritakan adalah manusia dengnan jenis kelamin cewek, kelahiran 22 September 1993. Manusia ini sangat gemar berhadapan dengan kamera, terutama kamera di ponsel. Tak terkecuali ponsel siapapun itu. Bahkan baru-baru ini setelah ditemukannya camera 360 yang ada di ponsel ber-OS android tak jemu-jemunya ia berSelfie ria. Hemmmm heran saya dengan cewek bernama lengkap Lailatun Nisyaul Khoiriyah. Ia merupakan satu dari beberapa sahabat saya yang ditemukan disebuah pondok besar bernama Al Fathimiyah Jombang sejak empat tahun silam. Merupakan anak yang hiper aktif, mudah bergaul, suka ngakak, tak punya rasa malu, dan sangat menyayangi para teman-temannya terutama ke empat sahabatnya.
            Laila, panggilan kerennya padahal klo dipanggil aton sih dia juga noleh. Tapi tak apalah menyenangkan hati sahabat. Sahabat yang paling mengerti aku, saat aku lagi PMS maupun saat aku masa kegilaan kumat. Ya, mungkin dia sebelas dua belas dengan diriku jadi kita selalu nyambung. Makhluk satu ini juga gemar tidur, nbahkan tak tanggung-tanggung saat diniyahpun selalu membawa bantal kaki berwarna biru kesukaannya. Then mencari posisi paling aman supaya abstrak dari pandangan guru, dan akhirnya jam tidur dikelas mulai. Itu salah satu hal yang sangat tak patut dicontoh dari dirinya. Yang satu ini perlu dan wajib kalian contoh, Aton seorang sahabat yang tak pernah bisa melihat temannya menderita. Ia selalu membantu mencari jalan keluar untuk masalah itu. Lain dari itu, ia juga sngat berbakti pada orang tuanya bahkan saat aku maen kerumahnya selalu sambutan hangat yang diberikan oleh ayah, ibu, adik, dan aton sendiri untukku.
            Untuk masalah keselfieannya, ia tak tanggung-tanggung selalu mempunya posisi tercantiknya, dan selalu mendapatkan hasil yang maksimal. Bahkan tingkat keselfieannya telah terbukti ditingkat bumi luar angkasa. Dulu aku kira, sifat kepedean dirinya akan hilang sejak masuk bangku kuliah tapi ternyata tidak. Kelanjutan menjadi artis selfie masih tetap eksis. Itu terbukti saat aku menemuinya bulan februari kemaren. Tanpa sepengetahuanku dia segera menemukan hp di tasku. Menit itu pula puluhan photo selfie Lailatun Nisyaul Khoiriyah nyata tersimpan dihpku. Owh my god, -_- tapi meski begitu terkadang aku merindukannya dengan tingkah konyolnya yang tak bisa tercerna dengan akal sehat manusia.
Ini manusia bernama Laila 
            Part two, punya nama yang sangat panjang mungkin dulu satu RT ngebantu nyumbang nama untuknya kali ya.. hehehe. Elida Kemala Sari itulah dia cewek centil, cantik, punya prestasi di dunia marching band, pandai bergaul, menyukai hobi traveling, dan lain sebagainya deh. Dia juga salah seorang sahabatku yang terkadang aku kangeni, mungkin karena kita jarang bertemu kali ya. Selain itu juga merupakan artis Selfie yang lebih unggul dari sahabatku yang Laila tadi. Pasalnya hobi ngadep kamera dengan model gaya gimanapun dia bisa. Mulai dari bersama boneka kodoknya sampai narsis di depan kamar mandi. Elida kutemukan saat aku semester satu di kampus ijo itu. Dia satu kamar dengan aku, dan ternyata tanpa kusadari juga satu kota, kota Tuban tepatnya. Kami sama-sama lahir di bumi ronggolawe tapi aku sempat move ke Jombang dan dia setia dengan disana.
            Paras ayu Elida membuat cewek ini terpilih menjadi salah satu pemimpin marching band untuk kalangan SMP dan SMA dulu. Namun setelah tinggal dimalang tak lagi ia lakukan kegiatan itu. Satu tahun bersamanya membuatku akrab dengan Elida. Bahkan tak tanggung-tanggung setiap ada Arina sellau ada Elida bagaikan duo sejoli. Hingga banyak yang menyangka muka kita mirip, padahal secara mirip dari mana coba, ya cantikan Elida tapi Arinanya lebih cantik *sombong dikit*. Aku bersama elide bersahabat tanpa kita sadari, hal itu mengalir dengan berjalanannya kehidupan itu. Ya mungkin factor hoby yang mirip. Ia punya hoby traveling begitu juga aku. Kami selalu mengelilingi jalan-jalan bersama sampai terkandang kita lupa punya tugas yang menumpuk dan punya jadwal untuk PKPBA. Progam bimbingan bahasa Arab yang diperuntukkan bagi mahasiswa semester satu dan dua. Sering kami bolos hanya untuk mengelilingi kota malang dengan tanpa helm, ya sangat beresiko sekali. Tapi kita selalu punya dewi fortuna yang hadir ditengah-tengah kesenangan itu. Lain lagi cerita itu, aku dan Elida juga pernah kabur dari asrama hanya untuk bermain ke BNS -salah satu arena permainan yang buka hanya malam hari di daerah Batu- kami berangkat dari asrama setelah magrib dan keluar dari tempat itu jam sepuluh malam hingga sampia di uin jam sebelas. Waktu yang tak mungkin kita kemabli ke asrama karena terlalu malam. Finally kita bermalam di singosari rumah bibinya Elida hingga pagi tiba kita segera izin kembali ke asrama.  
            Itu cerita tentang hal yang pernah kulakukan bersama dengan Elida. Kini aku akan ceritakan bagaimana ia melakukan Selfie, pertama ynag ia butuhkan adalah sebuah kamera yang tertempel di Hp. Kemudian setelah ia tahu hape tersebut punya pixel yang bagus untuk berselfie ria, ia mulai mencoba mengambil posisi diri untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Well, ia mulai memotreit diri sendir, beberapa tempat yang biasa ia guanakan untuk selfie tak jauh-jauh saat ia merasa cantik diatas bed lakukan hal itu disitu, di depan cermin, di lantai, setelah beehias, memakai mukenah sebelum sholat, setelah sholat, sebelum berangkat kuliah, menunggu teman, di jemuran, dibelakang assrama, didepan kelas, dal lain sebagianya. Hingga ribuan photo selfie tertempel dihapeku bahkan di teman-teman lainnya. Itulah Elida, hemmm Elida Elida, kapan kita bisa melakukan hal gila itu bersama lagi, atau mungkin tak akan pernah aku harap tak seperti itu. Mungkin keadaan sudah berbeda tapi kegilaan itu masih ingin kuciptakan. Kau menjadi sahabatku meski aku tak hadir diacara pernikahanmu. Tapi disisi lain aku masih menganggap kau sahabatku dan kuharap kau seperti itu.         
Dan ini Elida yang gila
            Itu cerita singkat aku bersama kedua sahabatku yang hoby dengan namanya selfie dan penuh dengan hal konyol serta gila. Tapi selalu aku rindu saat aku merasa sendiri. Kalian memanglah sahabat yang paling berkesan dihatiku yang pernah aku temui semasa hidup ini. Ya.. mungkin suatu saat nanti aku akan bertemu dengan manusia-manusia aneh seperti kalian lagi, tapi sejauh ini aku belum mendapatkannya. Terima kasih untuk para sahabat Selfieku Laila and Elida you are my Best Friend Poreper. Miss u Laila n Elida semoga kita selalu diberi keceriaan dan kebahagian oleh sang maha pencipta kebahagian itu. Aminn…..

Tidak ada komentar: