Inilah persahabatan kami ^_^
Tahukah
kalian dengan istilah SelFie??? Yap kata yang telah menjamur di zaman perak
ini. Selfie merupakan kepanjangan dari Self Potrait. Yaitu sejenis kegiatan narsis
diri, yups ini banyak dilakukan oleh para kalangan remaja. Eitss tapi jangan
salah para manusia-manusia paruh baya juga ada yang menggemari kegiatan ini
lho.. meski selfie termasuk kegiatan yang agak konyol ‘menrutku’ tapi ia juga
punya sejarah, keren kan. Jadi selfie ini ditemukan oleh seseorang bernama
Robert Cornelius pada tahun 1839. Manusia kebangsaan Inggris yang gemar
mengabadikan diri sendiri di gadgetnya. Then selfie menjadi booming sampai
menemui titik suksesnya dengan mendapatkan penobatan dari Oxford Dictionaries
(Kamus Oxford) sebagai Word of The Year. Wowwww
nyaris gak percaya.
Okey itu selayang pandang tentang
Selfie. Disini aku gak akan bahas tentang Selfie, terlalu banyak artikel
tentang selfie saat mencari di google. Tapi aku akan menceritakan bagaimana aku
bisa bertemu dengan arti-artis Selfie terpopuler menurut list persahabatanku.
Okey
pertama yang akan aku ceritakan adalah manusia dengnan jenis kelamin cewek,
kelahiran 22 September 1993. Manusia ini sangat gemar berhadapan dengan kamera,
terutama kamera di ponsel. Tak terkecuali ponsel siapapun itu. Bahkan baru-baru
ini setelah ditemukannya camera 360 yang ada di ponsel ber-OS android tak
jemu-jemunya ia berSelfie ria. Hemmmm heran saya dengan cewek bernama lengkap
Lailatun Nisyaul Khoiriyah. Ia merupakan satu dari beberapa sahabat saya yang
ditemukan disebuah pondok besar bernama Al Fathimiyah Jombang sejak empat tahun
silam. Merupakan anak yang hiper aktif, mudah bergaul, suka ngakak, tak punya
rasa malu, dan sangat menyayangi para teman-temannya terutama ke empat
sahabatnya.
Laila, panggilan kerennya padahal
klo dipanggil aton sih dia juga noleh. Tapi tak apalah menyenangkan hati
sahabat. Sahabat yang paling mengerti aku, saat aku lagi PMS maupun saat aku
masa kegilaan kumat. Ya, mungkin dia sebelas dua belas dengan diriku jadi kita
selalu nyambung. Makhluk satu ini juga gemar tidur, nbahkan tak
tanggung-tanggung saat diniyahpun selalu membawa bantal kaki berwarna biru
kesukaannya. Then mencari posisi paling aman supaya abstrak dari pandangan
guru, dan akhirnya jam tidur dikelas mulai. Itu salah satu hal yang sangat tak
patut dicontoh dari dirinya. Yang satu ini perlu dan wajib kalian contoh, Aton
seorang sahabat yang tak pernah bisa melihat temannya menderita. Ia selalu membantu
mencari jalan keluar untuk masalah itu. Lain dari itu, ia juga sngat berbakti
pada orang tuanya bahkan saat aku maen kerumahnya selalu sambutan hangat yang
diberikan oleh ayah, ibu, adik, dan aton sendiri untukku.
Untuk masalah keselfieannya, ia tak
tanggung-tanggung selalu mempunya posisi tercantiknya, dan selalu mendapatkan
hasil yang maksimal. Bahkan tingkat keselfieannya telah terbukti ditingkat bumi
luar angkasa. Dulu aku kira, sifat kepedean dirinya akan hilang sejak masuk
bangku kuliah tapi ternyata tidak. Kelanjutan menjadi artis selfie masih tetap
eksis. Itu terbukti saat aku menemuinya bulan februari kemaren. Tanpa sepengetahuanku
dia segera menemukan hp di tasku. Menit itu pula puluhan photo selfie Lailatun
Nisyaul Khoiriyah nyata tersimpan dihpku. Owh my god, -_- tapi meski begitu
terkadang aku merindukannya dengan tingkah konyolnya yang tak bisa tercerna
dengan akal sehat manusia.
Ini manusia bernama Laila
Part two, punya nama yang sangat
panjang mungkin dulu satu RT ngebantu nyumbang nama untuknya kali ya.. hehehe.
Elida Kemala Sari itulah dia cewek centil, cantik, punya prestasi di dunia
marching band, pandai bergaul, menyukai hobi traveling, dan lain sebagainya
deh. Dia juga salah seorang sahabatku yang terkadang aku kangeni, mungkin
karena kita jarang bertemu kali ya. Selain itu juga merupakan artis Selfie yang
lebih unggul dari sahabatku yang Laila tadi. Pasalnya hobi ngadep kamera dengan
model gaya gimanapun dia bisa. Mulai dari bersama boneka kodoknya sampai narsis
di depan kamar mandi. Elida kutemukan saat aku semester satu di kampus ijo itu.
Dia satu kamar dengan aku, dan ternyata tanpa kusadari juga satu kota, kota
Tuban tepatnya. Kami sama-sama lahir di bumi ronggolawe tapi aku sempat move ke
Jombang dan dia setia dengan disana.
Paras ayu Elida membuat cewek ini terpilih
menjadi salah satu pemimpin marching band untuk kalangan SMP dan SMA dulu. Namun
setelah tinggal dimalang tak lagi ia lakukan kegiatan itu. Satu tahun
bersamanya membuatku akrab dengan Elida. Bahkan tak tanggung-tanggung setiap
ada Arina sellau ada Elida bagaikan duo sejoli. Hingga banyak yang menyangka
muka kita mirip, padahal secara mirip dari mana coba, ya cantikan Elida tapi Arinanya
lebih cantik *sombong dikit*. Aku bersama elide bersahabat tanpa kita sadari,
hal itu mengalir dengan berjalanannya kehidupan itu. Ya mungkin factor hoby
yang mirip. Ia punya hoby traveling begitu juga aku. Kami selalu mengelilingi
jalan-jalan bersama sampai terkandang kita lupa punya tugas yang menumpuk dan
punya jadwal untuk PKPBA. Progam bimbingan bahasa Arab yang diperuntukkan bagi
mahasiswa semester satu dan dua. Sering kami bolos hanya untuk mengelilingi kota
malang dengan tanpa helm, ya sangat beresiko sekali. Tapi kita selalu punya
dewi fortuna yang hadir ditengah-tengah kesenangan itu. Lain lagi cerita itu,
aku dan Elida juga pernah kabur dari asrama hanya untuk bermain ke BNS -salah
satu arena permainan yang buka hanya malam hari di daerah Batu- kami berangkat
dari asrama setelah magrib dan keluar dari tempat itu jam sepuluh malam hingga
sampia di uin jam sebelas. Waktu yang tak mungkin kita kemabli ke asrama karena
terlalu malam. Finally kita bermalam di singosari rumah bibinya Elida hingga
pagi tiba kita segera izin kembali ke asrama.
Itu cerita tentang hal yang pernah
kulakukan bersama dengan Elida. Kini aku akan ceritakan bagaimana ia melakukan
Selfie, pertama ynag ia butuhkan adalah sebuah kamera yang tertempel di Hp. Kemudian
setelah ia tahu hape tersebut punya pixel yang bagus untuk berselfie ria, ia
mulai mencoba mengambil posisi diri untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Well,
ia mulai memotreit diri sendir, beberapa tempat yang biasa ia guanakan untuk
selfie tak jauh-jauh saat ia merasa cantik diatas bed lakukan hal itu
disitu, di depan cermin, di lantai, setelah beehias, memakai mukenah sebelum
sholat, setelah sholat, sebelum berangkat kuliah, menunggu teman, di jemuran,
dibelakang assrama, didepan kelas, dal lain sebagianya. Hingga ribuan photo
selfie tertempel dihapeku bahkan di teman-teman lainnya. Itulah Elida, hemmm
Elida Elida, kapan kita bisa melakukan hal gila itu bersama lagi, atau mungkin
tak akan pernah aku harap tak seperti itu. Mungkin keadaan sudah berbeda tapi
kegilaan itu masih ingin kuciptakan. Kau menjadi sahabatku meski aku tak hadir
diacara pernikahanmu. Tapi disisi lain aku masih menganggap kau sahabatku dan kuharap
kau seperti itu.
Dan ini Elida yang gila
Itu cerita singkat aku bersama kedua
sahabatku yang hoby dengan namanya selfie dan penuh dengan hal konyol serta
gila. Tapi selalu aku rindu saat aku merasa sendiri. Kalian memanglah sahabat
yang paling berkesan dihatiku yang pernah aku temui semasa hidup ini. Ya..
mungkin suatu saat nanti aku akan bertemu dengan manusia-manusia aneh seperti
kalian lagi, tapi sejauh ini aku belum mendapatkannya. Terima kasih untuk para
sahabat Selfieku Laila and Elida you are my Best Friend Poreper. Miss u Laila n
Elida semoga kita selalu diberi keceriaan dan kebahagian oleh sang maha
pencipta kebahagian itu. Aminn…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar