Sabtu, 15 Maret 2014

The Little Message for My Daddy



Aku tak pernah tahu alasan apa yang kau berikan saat aku bertanya-tanya kenapa aku harus memilih bahasa arab. Namun saat ini aku tahu dengan sendirinya kenapa disini aku harus melabuhkan pencarian ilmuku. Karena dengan disinilah aku menemukan bagaimana indahnya islam dapat tersebar luas, bagaimana kejayaan islam yang sekarang lenyap tertelan kemodernan zaman. Mungkin sebagian oranng menafikan jikalau islam pernah Berjaya. Jikalau islam pernah menguasai jagat raya isni. Namun tidak untuk bagi kami yang tahu dan belajar akan sejarah.
Aku sadar bagaimana engkau memilihkan ku pada tempat tujuan yang terbaik. Karena kau mungkin telah berfikir sebegitu kerasnya dari semua deretan jurusan yang ada di perguruan tinggi negeri yang ternama. Lalu kau pilih sastra arab yang kan membawaku akan dunia baru. Dunia yang tak banyak dilirik manusia karena maraknya islamophobia. Dengan gembor-gemboran para mediator-mediator barat. Namun disini aku tahu fakta yang sesungguhnya. Fakta yang selalu tertutupi meski mereka tahu kebenaran dari semua itu.

Disana aku belajar memahami bagaimana budaya orang arab dengan letak geografi yang begitu gersang, tandus, dan penuh dengan padang pasir. Namun karena itulah islam dapat tersebar luas hingga kedaratan Eropa. Bagaimana para khalifah-khalifah jatuh bangun mempertahankan, memperluas wilayah keislaman. Meski aku tak pernah tahu apakah mereka benar-benar atas dasar jihad fi sabilillah atau hanya ego masing-masing khalifah. Aku tahu bagaimana alur sebuah masjid berubah menjadi gereja yang bertepatan di mozquite Cordoba serta sebaliknya gereja menjelma sebagai masjid nan damai. Disana aku juga belajar bagaimana perjalanan islam tersebar secara damai, tanpa kekerasan tanpa pertikaian di bumi Indonesia ini. Meski hanya kisah islam di Indonesia jauh lebih tenang dibandingkan kisah islam di belahan bumi bagian timur tengah dan sekitarnya. Namun aku bangga menjadi warga Indonesia yang beragama islam.
Dan hari ini pula ingin kuhaturkan lantunan maaf yang sangat mendalam untukmu my hero. Karena kebodohanku karena kebutaanku, akan analisi yang begitu dalam. Maafkan aku karena telah meragukanmu. Maafkan aku yang selalu tak menurutimu. Maafkan aku yang selalu dan selalu membuatmu letih. Maafkan aku yang selalu membuatmu sakit. Maafkan aku yang tak pernah bisa membalas rasaa kasih sayangmu. Meski kau telah mengajarkanku bagaimana menjadi manusia yang benar-benar bisa memanusiakan manusia. Maafkan aku yang tak pernah melinangkan air mata untuk kerja kerasmu. Maafkan aku yang hanya bisa meghabiskan hasil keringatmu. Maafkan aku yang tak pernah menyisihkan waktu hany auntuk mendoakanmu. Aku tahu senja semakin menenggelamkan diri tapi aku ingin memperbaiki diriku. Izinkan aku memperbaiki anakmu yang tak pernah berbakti ini. Izinkan aku membatmu lekukan bibir indah dengan tingkahku. Aku berjanji akan bersungguh-sungguh dalam setiap langkah hidupku. Thank’s for all of my daddy.

Tidak ada komentar: